WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

LAK Galuh Pakuan Ingatkan Para Tokoh Sunda,Terkait Penggantian Jawa Barat Menjadi Pasundan

Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi.
SUBANG, JMI -- Belakangan ini muncul keinginan dari sejumlah Tokoh Sunda, untuk mengganti nama Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, bahkan isu pergantian nama provinsi tersebut, sudah mengarah untuk melakukan Kongres Bangsa Sunda, di awal Desember 2019.

Terkait keinginan para tokoh Sunda untuk mengganti Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan itu, Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi mendukung keinginan sejumlah tokoh Bangsa Sunda itu.

Namun Evi mengingatkan para Tokoh Bangsa Sunda, untuk mengganti Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan tersebut, terlebih dahulu para tokoh itu harus menentukan kemandirian dan kedaulatan Bangsa Sunda itu sendiri. Misalnya dalam kedaulatan wilayah atau hak atas tanah bangsa Sunda, kedaulatan Budaya, jangan sampai pergantian nama ini tidak berpengaruh besar terhadap peradaban bangsa sunda itu sendiri.

"Setidaknya ada banyak pekerjaan rumah yang sangat besar, yang harus diselesaikan oleh bangsa sunda itu sendiri, bagaimana tidak kita akan melakukan pergantian nama dari Jawa Barat ke Pasundan, jika kemandirian dan kedaulatan bangsa sunda itu sendiri belum bisa ditegakan," ujar kepada wartawan di Subang, Minggu (20/10/2019).

Yang harus direnungkan oleh para tokoh bangsa sunda saat ini kata Evi, berapa banyak simbol-simbol bangsa sunda yang dikuasai oleh orang luar yang tidak menghormati kemandirian dan kedaulatan bangsa sunda.

Diungkapannya, salah satu contoh, seperti Gunung Tangkuban Parahu yang menjadi simbol bangsa Sunda, situs sejarah, dan penyangga kehidupan masyarakat dibiarkan begitu saja, dan dikuasai orang lain, dan tidak gunung itu, tetapi beberapa gunung di Jawa Barat ini dikuasai tanpa mengindahkan hak-hak rakyat, hak wilayah adat dan budaya serta situs-situs yang ada didalamnya, sebagai simbol dan ciri bangsa sunda.

Berapa banyak juga tanah- tanah land reform yang seharusnya dikuasai oleh rakyat, malah diberikan haknya kepada orang luar yang justru merusak peradaban dan lingkungan.

"Persoalan ini yang seharusnya menjadi dasar pemikiran seluruh tokoh bangsa sunda, dalam mengganti nama Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan," terangnya.

Evi menegaskan, Sunda itu adalah sebuah Bangsa dan itu telah ditetapkan oleh keputusan Pengadilan Negeri Subang tahun 2011 lalu, bahwa Sunda adalah sebuah bangsa dan kujang simbol bangsa Sunda.

AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Antusias Warga dan Pedagang Saat Calon Wakil Bupati Grobogan Catur Sugeng Susanto Blusukan Ke Pasar

GROBOGAN JMI – Calon Wakil Bupati Grobogan nomor urut 2, H.Catur Sugeng Susanto,SH.MH.M.S.c dalam kampanye hari ini adalah blusukan di dua ...