Linda & Diaz staff kepresidenan (baju putih) , Rustam Effendi (baju merah) Walikota Jakarta Barat, Ridwan Liong (batik coklat) Pemilik YCKS. |
JAKARTA, JMI -- Sebagai negara yang besar, Indonesia dianugerahi keberagaman 714 Suku, dan 1.100 bahasa dan itulah sejatinya makna dari Bhineka Tunggal Ika. Indonesia senantiasa merangkul setiap warganya untuk dapat menjadi penggerak produktif, melalui kemampuan serta keahlian masing-masing, dan kesemua itu akan menjadikan Indonesia bangsa yang unggul dan siap mengarungi perubahan.
Sebagai bagian dari Indonesia yang majemuk, Umat Buddha di Indonesia telah berpartisipasi sejak perjuangan kemerdekaan bangsa ini, dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari sejarah panjang bangsa kita. Salah satu contohnya adalah Jenderal Gatot Subroto, tokoh nasional asal Banyumas, Jawa Tengah yang merupakan penggagas akademi militer gabungan yang sumbangsih nya terus dikenang hingga kini.
Tokoh yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1962 ini, turut membantu perkembangan agama Buddha di Indonesia, khususnya tatkala nilai Buddhisme luntur di bumi Nusantara. Dalam catatan sejarah, Istri Jenderal Gatot Subroto bahkan pernah memimpin delegasi wanita Buddhis untuk mewakili Indonesia dalam Konferensi Wanita Buddhis sedunia di Jepang pada tahun 1961.
Semangat yang sama juga dimiliki oleh Almarhumah Susan Kumala, seorang perempuan sederhana yang wafat pada tahun 2004 silam, yang memiliki cita-cita bahwa setiap anak bangsa perlu mendapatkan cinta kasih yang cukup, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan dan nutrisi yang baik.
Hal ini agar memampukan para generasi muda kita menjadi insan yang cerdas dan mampu berpartisipasi membangun bangsa Indonesia. Guna terus menyalakan semangat tersebut, keluarga besar Vihara Dharma Hastabrata memutuskan mendirikan Yayasan Cinta Kasih Susan Kumala (YCSK) sebagai wadah kolaborasi masyarakat untuk ikut serta dalam mewujudkan cita-cita negara kita yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” seperti amanat UUD 1945, dan tertuang juga dalam Sad Paramitha atau 6 Jalan Keutaman dan secara khusus YCKS memfokuskan lewat pendekatan Dana-Paramita
“Mewaliki Alm. Susan Kumala saya merasa sangat terharu dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa mendukung almarhumah selama belasan tahun karya hidupnya, bahkan hingga pada hari ini. Yayasan Cinta Kasih Susan Kumala kini resmi lahir sebagai sumbangsih umat Buddha di Indonesia pada umumnya, dan Madha Tantri Indonesia pada khususnya. Semoga kiprah YCKS terus mendapatkan dukungan positif dari berbagai pemangku kepentingan”, Ujar Ridwan Liong, Pendiri Yayasan Cinta Kasih Susan Kumala
Sambutan positif juga ditunjukan para pemangku kepentingan dengan turut hadirnya dalam Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Diaz Hendropriyono; Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi serta Suwanto, selaku Pembinas Buddha Kanwil Kementerian Agama RI – DKI Jakarta yang secara simbolis membubuhkan tanda tangan pada prasasti dan mememberikan 200 makanan siap santap kepada masyarakat tidak mampu di wilayah sekitar Vihara Dharma Hastabrata dalam rasa syukur peresmian YCKS.
“Saya bersyukur dan mengapresiasi rangkaian perjuangan kita khususnya dengan lahirnya Yayasan Cinta Kasih Susan Kumala yang secara sukarela ambil bagian dalam mendukung tugas pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Misi mulia Alm. Susan Kumala sejalan dengan semangat pembukaan UUD 1945, dan pemkot Jakarta Barat siap berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan mulia tersebut,” ujar Rustam Effendi, Walikota Jakarta Barat saat memaparkan arahan kepada peserta acara.
Dalam kesempatan yang sama Staf Khusus Presiden RI. Diaz Hendropriyono menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo dalam setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah harus mampu dirasakan oleh setiap warga negara khususnya dalam aspek ekonomi dan sosial. Untuk itu penting, bahwa masyarakat juga mendukung lewat penciptaan lingkungan yang aman dan kondusif karena potensi ekonomi akan semakin besar, bila kerukunan itu bisa dicapai.
“Meskipun tantangan intoleransi secara nyata terus membayangi, saya percaya Indonesia adalah negara kuat. Setiap dari kita perlu menjadi pelopor yang berani menjadikan perbedaan sebagai kekuatan persatuan, yang mampu menanggulangi setiap potensi disintegrasi nasional. Pada kesempatan ini; pesan saya: YCKS harus bisa menjadi cahaya bukan hanya untuk umat agama Buddha, tapi untuk semua golongan,” tegas Diaz Hendropriyono, Staff Khusus Presiden Republik Indonesia.
Pada tahun 2019 dan seterusnya YCSK berkomitmen memberikan bantuan dana pendidikan serta biaya hidup penerima beasiswa, dan secara berkelanjutan akan menyelenggarakan bhakti sosial 1-2x dalam satu minggu, dalam bentuk pembagian natura pangan bergizi tinggi kepada para tuna wisma, dan kaum papa.
“Pada akhrinya, kami ingin semakin banyak pihak boleh ikut bersama-sama Yayasan Cinta Kasih Susan Kumala untuk bergerak bersama-sama mendukung cita-cita mencerdaskan anak bangsa. Terima kasih kepada para donatur atas dukungan yang diberikan, kepada bapak/ibu sekalian yang hadir hari ini, khususnya Bapak Diaz Hendropriyono, dan Bapak Rustam Efendi yang akan meresmikan beroprasinya Yayasan kami,” Tutup Ridwan
CUN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar