WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Puskesmas Kemiri Adakan Penyuluhan Dalam Tanggap Tuberkolosis (TBC)

TANGERANG, JMI -- Tuberkolosis (TBC) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian dan menular, penyakit ini membuat para dokter turun ke wilayah mengadakan penyuluhan.

Memberikan pemahaman tentang tuberkolosis (tbc) kepada warga, sudah menjadi panggilan dan tugas para dokter agar masyarakat paham tentang penyakit tersebut.

Puskesmas kecamatan Kemiri kabupaten Tangerang Banten menerjunkan Dr. Endah Sri Rahayu dan rekan-rekan staf puskesmas yaitu Nisa Adelia, Yulia Andriani dan Ita Sevtiana Sari Ini untuk melaksanakan penyuluhan mulai tanggal 23 September hingga 27 September 2019 di 7 desa tiap kelurahan sekecamatan Kemiri.

Dr. Endah Sri Rahayu perwakilan dari puskesmas kemiri mengharapkan masyarakat mengerti ciri penderita tbc, penularan dan penanggulangannya.

Beliau Menjelaskan Tuberkolosis (TBC), sebagai salah satu penyakit yang mematikan dan menular melalui percikan ludah, uap, air minum, bersin dan batuk atau melalui udara yang terhisap dalam proses pernafasan. Apalagi kalau kekurangan daya tahan tubuh maka akan dengan mudah tertular seperti halnya penderita HIV.

Penyakit ini tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga menyerang usus, tulang dan kelenjar.

Ciri penderita penyakit tersebut ialah batuk yang berlangsung lama dua minggu lebih, biasanya berdahak, Batuk mengeluarkan darah, berkeringat pada malam hari, penurunan berat badan yang derastis, demam menggigil, nyeri dada saat bernapas atau saat batuk, tidak nafsu makan dan lemas.

Penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan cara melakukan pengobatan medis, pasien harus minum obat sesuai anjuran dokter minimal selama enam bulan.

Dalam proses pengobatan, apabila si penderita tidak rajin dalam menggunakan obat resep yang di anjurkan dokter maka tuberkulosis (tbc) akan menjadi kebal dan semakin sulit untuk disembuhkan dengan obat-obat yang biasa dianjurkan.

Cara pencegahan penularan ialah dengan cara mengenakan masker saat berada di tempat ramai, tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa, tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.

Terkadang si penderita berhenti minum obat bila kondisi terasa pulih, padahal di duga masih ada kuman tbc dalam tubuh. Hal yang perlu di ingat dalam proses pengobatan ialah minum obat sesuai resep dokter sampai tuntas, karena itu poin penting untuk memutuskan rantai penularan tuberkolosis.


MULYADI/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

MOU dengan perusahaan Dubai, PERUMDA Tirta Rangga Subang Suplai Air ke pelabuhan Patimban

SUBANG, JMI– Badan usaha milik Daerah (BUMD ) Perumda Tirta Rangga Subang  (TRS) melaksanakan MoU sengan perusahaan Dubai, Uni ...