JAKARTA, JMI -- Belum rampungnya penanggulangan pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di beberapa titik di provinsi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengadakan pertemuan dengan media terkait Perkembangan serta Progres Pengendalian Kebakaran Hutan, Sabtu 28/9/19, di Hotel Ibis, Jalan Letnan S. Parman, Palmerah, Jakarta Barat.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) Djati Wicaksono Hadi, menuturkan di tujuh titik yang panas sudah mengalami penurunan, meski sampai saat ini di usahakan pemadaman.
"Hot spot masih ada, tapi dayanya menurun dari hari sebelumnya," katanya saat konferensi pers.
Berdasarkan pantauan satelit Terra/aqua (NAS), "contohnya sudah tiga hari terhitung sejak 25 September 2019 di Riau, satu titik panas, tanggal 26 naik menjadi 66 titik panas, lalu tanggal 27 sudah tidak ada lagi," kata dia.
Dia juga menjelaskan ketujuh titik yang sudah menurun yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan terakhir Nusa Tenggara Timur.
"Dengan penurunan ini, hampir semua daerah boleh tidak memakai masker lagi," terangnya kembali.
Masihnya, keberhasilan ini selain pemadaman, hujan juga membantunya. "Pemadaman dengan cara water bombing atau dengan modifikasi cuaca, memakan 317 juta liter air," terangnya.
Beliau berharap, sebelum musim penghujan turun titik panas sudah tidak ada lagi, meskipun dia tidak menampik faktor alam dan geologis juga salah satu faktor penghambat.
ROB/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar