Kawanan Orangutan di kawasan konservasi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) berjalan menghindari asap kebakaran hutan. FOTO/REUTERS. |
JMI -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan dan Sumatera hingga kini cukup mengkhawatirkan. Terparah terjadi di Provinsi Riau, kemudian menjalar hingga daerah-daerah lain di Kalimantan dan Sumatera.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat, kebakaran terbesar yang terjadi di Riau mencapai 40 ribu hektare. Catatan BNPB sejak Januari hingga Agustus 2019, karhutla terjadi di 328.724 hektare dengan 89.563 hektare di antaranya adalah lahan gambut.
Karhutla yang terjadi di Kalimantan pun menghancurkan habibat hewan dilindungi seperti orang utan. Sekitar 3.000 sampai 3.500 orang utan terancam habitatnya akibat karhutla.
“Di Taman Nasional Gunung Palung dan sekitarnya saja, itu ada sekitar 3.000-3.500 individu, (angka itu) belum termasuk yang berada di luar kawasan konservasi,” kata Humas Internasional Animal Rescue (IAR) Indonesia, Heribertus Suciadi kepada awak media, Senin (16/9).
Heribertus menyampaikan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi agar orang utan tersebut tidak ikut menjadi korban karhutla. Kini melalui IAR, telah banyak orang utan di rehabilitasi secara khusus.
“Meskipun tempat rehabilitasi kami tidak terbakar, kami melakukan langkah-langkah antisipasi karena kebakaran tidak jauh lagi dari lokasi hutan tempat rehabilitasi orang utan,” ucap Heribertus.
Dia menyampaikan, tim IAR sudah selama satu bulan lebih ikut memadamkan api khususnya di wilayah Kalimantan. Pasalnya, banyak habitat fauna hancur akibat terjadinya karhutla.
“Saat ini tim kami sudah lebih dari satu bulan memadamkan api dan menjaga lokasi selama 24 jam,” ujarnya.
Kendati demikian, Heribertus memastikan hutan lindung yang berada di wilayah Kalimantan hingga kini belum terkena dampak dari peristiwa karhutla. “Saat ini kebakaran mayoritas masih di lahan milik warga dan perusahaan. Wilayah-wilayah hutan lindung dan wilayah konservasi saat ini masih aman,” jelasnya.
0 komentar :
Posting Komentar