JAKARTA, JMI -- Telah tutup usia B.J Habibie presiden RI ke 3 di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat pada tanggal 11 September 2019 pukul 18.03 wib dalam usia 83 tahun.
Innalilahi wa Inna ilaihi roji'un wa Inna ila rabbina lamanqolibun, Allahuma uktubhu indaka fil muhsinin wa'jal kitabahu fi illiyyin wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin wala tahrimna aj'rahu wa la taftinna ba'dahu. Semoga almarhum Bapak Bj Habibie Khusnul qhotimah. Demikian kalimat pertama yang di sampaikan oleh Kaspudin Nor yang di kenal denga Sang Satria Piningit.
Wafatnya Bj. Habibie presiden RI ke 3 mengingatkan kenangan bagi seorang aktivis Kaspudin Nor.
Pada tahun 1998 ketika di awal reformasi Kaspudin Nor berjuang dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi bersama teman-teman ICW (indonesian Corouption Wacht) mendatangi istana merdeka untuk menuntut agenda refornasi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi pada presiden Bj Habibie terkait dugaan suap Jaksa Agung Andi Ghalib dari sejumlah pengusaha Prajogo Pangestu, The Nin King dan seorang buron yang dikeluarkan Kajati sumbar tahun 1994.
Anak muda yang datang ke istana merdeka tersebut diantaranya Teten Masduki, Bambang Widjojanto Dindin S Molani, Chusnul Mariah, Apong Herlina, Agus Purnomo, Iskandar Sonhaji, Fatmawati Djugo, AH Samendawab, Ifdal Kasim, Hasanuddin Has, Haerul Subki dan Kaspudin Nor.
Yang menarik kedatangan anak-anak muda ke istana sangat mendesak dan tanpa terlebih dahulu buat perjanjian, padahal saat itu ingin bertemu seorang presiden melalui pintu belakang istana ke 13 anak muda tersebut sempat di jegat dan tidak di ijinkan masuk oleh paspamres namun, untungnya berpapasan dengan Prof Muladi yang saat itu menjabat Menteri Kehakiman merangkap Mensesneg yang sepertinya ingin meninggalkan istana namun Kaspudin Nor bersama teman- teman menghadang Prof Muladi dan mendesak untuk bersedia mempertemukan kepada presiden B.J Habibie, tentu saja Prof Muladi tersebut bertanya "apakah sudah buat janji sebelumnya?" jawab Kaspudin Nor dan teman-teman "belum"...kata Prof Muladi "mau bertemu presiden kok tanpa janji namun baiklah kalau begitu kalian tunggu di sini dulu dan saya akan masuk ke istana untuk bertanya apakah presiden Habibie berkenan bertemu kalian" ujar Muladi, setelah Muladi berada didalam istana tidak lama kemudian Paspamres mempersilahkan Kaspudin Nor bersama teman-teman masuk ke istana untuk bertemu B.J Habibie, setelah di dalam istana sambil dihidangkan teh manis hangat lalu BJ Habibie menemui di ruang tamu dan bertanya "apa keperluan dari ade-ade semua?" serentak anak-anak muda menjawab dan meminta agar B.J Habibie menonaktifkan Jaksa Agung Andi Ghalib dan "apakah presiden B.J Habibie berani dan jika tidak berani pak B.J Habibie kami kasih rapot merah" di jawab cepat B.J Habibie "saya adalah pejuang seperti ade-ade semua dan besok akan saya non-aktifkan jabatan Jaksa Agung Andi Ghalib dan ade-ade jangan takut dan berjuanglah terus saya akan bersama ade-ade".
Demikian ucapannya itu lepas dari mulut B.J Habibie dan benar keesokan harinya benar janji B.J Habibie dibuktikan Jaksa Agung Andi Ghalib di non-aktifkan.
Menurut Kaspudin Nor B.J Habibie adalah putra terbaik bangsa yang lengkap, sebagai seorang ilmuan yang mengharumkan nama bangsa, B.J Habibie juga seorang negarawan pemimpin negara yang cerdas dan mau mendengar aspirasi dan bertindak cepat.
Selamat jalan B.J Habibie semoga husnul khotimah.
JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar