Ilustrasi Napi |
BANDUNG, JMI -- Kapasitas yang sudah berlebih di dalam penjara diduga berdampak pada orientasi seksual sejumlah narapidana. Hal tersebut karena kebutuhan biologisnya tidak tersalurkan. Data Kemenkumham Kanwil Jabar di wilayah Jawa Barat menyebutkan, terdapat 40 unit pelayanan teknis (UPT) Pemasyarakatan yang terdiri dari 32 Lapas dan Rutan, satu LPKA, empat Bapas dan tiga Rupbasan.
Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar, Liberti Sitinjak mengakui bahwa daya tampung setiap sel sudah tidak ideal. Dampaknya ke orientasi seksual.
"Dampaknya munculnya homoseksualitas dan lesbi," ujarnya usai acara pembekalan terhadap petugas di SOR Arcamanik, Kota Bandung Selasa (9/7).
"Setidaknya gejala itu ada. Bagaimana seseorang sudah berkeluarga, masuk ke Lapas, otomatis kan kebutuhan biologisnya tidak tersalurkan. Jadi gejala itu ada," lanjutnya.
Meski demikian, Liberti mengaku tidak bisa menyebutkan lokasi lapas dan jumlah napi yang orientasi seksualnya berubah.
"Pengamatan saya, homoseksual ini jadi menular dan ini kerja besar kami bagaimana mengatasi dampak-dampak dari over kapasitas ini," katanya.
"Dengan kondisi seperti ini, pembinaan juga tidak efektif," ucapnya.
FAISAL 6444/RED/JMI
0 komentar :
Posting Komentar