Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka: “Inilah [bentuk] keteladanan yang perlu kita tiru”
JAKARTA, JMI -- Bangsa Indonesia Kehilangan Ibu Negara ke enam, Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo, lebih dikenal dengan nama Ani Yudhoyono, Ibu Negara Republik Indonesia sejak 20 Oktober 2004 - 20 Oktober 2014, istri dari Presiden Indonesia keenam, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono telah wafat pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 di National University Hospital Singapura.
Ani wafat setelah menjalani perawatan intensif di Ruang ICU sejak Rabu (29/5/2019) lalu. Ibu dari Agus Yudhoyono dan Ibas Yudhoyono itu divonis mengidap kanker darah empat bulan silam hingga akhirnya meninggal dunia.
Semasa hidupnya, Ibu Ani Yudhoyono adalah sosok yang setia, kuat, tangguh, dan inspiratif, sarat dengan nilai-nilai. Sebagai perempuan yang lahir dari keluarga prajurit, menjadi istri prajurit, dan juga ibu dari seorang prajurit TNI, Ibu Ani Yudhoyono dibentuk dan terbentuk, menjadi pribadi yang tegar dan pejuang keras. Karakter itu, secara konsisten beliau tunjukkan hingga akhir hayatnya.
Ketika empat bulan lalu, saat pertama kali beliau mengetahui vonis dokter, sebagai pengidap Kanker Darah, Ibu Ani seraya meneteskan air mata mengatakan, “Saya pasrah, tapi saya tidak akan pernah menyerah”.
Beliau tidak pernah menyalahkan siapapun atas sakitnya itu. Setiap treatment medis yang diberikan dokter, beliau catat rapi dengan tulisan tangan sendiri. Sama sekali tidak ada keluh kesah dari beliau. Kini beliau telah pergi untuk selama lamanya.
Sejumlah tokoh nasional berdatangan ke Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata untuk menghadiri pemakaman Ani Yudhoyono. Adapun beberapa tokoh di antaranya, BJ Habibie, Sinta Nuriyah, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah menteri kabinet Jokowi.
Ada pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Tampak pula politikus Partai Demokrat seperti Hinca Panjaitan, Dede Yusuf, dan Rachland Nashidik, politikus Golkar Akbar Tandjung dan Agung Laksono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua KPU Arief Budiman, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Kemudian, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Masa Bakti 2018 - 2023 Budi Waseso.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso (Buwas) turut mengenang Ani Yudhoyono yang juga pernah membina dan membimbing gerakan Pramuka. Menurut Buwas, banyak keteladanan yang dapat ditiru dari almarhumah Ani Yudhoyono. Dia mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Ibu Negara RI tersebut. Menurutnya, Ani Yudhoyono sangat aktif sangat mendampingi SBY.
"Ya tentunya kita kehilangan yang sangat besar ya. Karena beliau mendampingi Pak Presiden SBY selama dua periode," katanya di kompleks TMP Kalibata.
Menurutnya, sepak terjang Ani Yudhoyono sangat terlihat ketika menjabat sebagai Ibu Negara maupun sebagai istri dan ibu dari anak dan cucunya.
Mantan Kabareskrim tersebut menilai Ani sangat aktif dalam beraktivitas serta selalu bersikap ramah kala berkomunikasi dengan orang dari berbagai lapisan masyarakat.
"Inilah [bentuk] keteladanan yang perlu kita tiru. khususnya para generasi muda dan para wanita," tuturnya.
Dia mengatakan pengalaman bekerja sama dengan Ani Yudhoyono yakni saat mengurus membimbing di organisasi Pramuka.
Faisal 6444/RED/JMI
Ani wafat setelah menjalani perawatan intensif di Ruang ICU sejak Rabu (29/5/2019) lalu. Ibu dari Agus Yudhoyono dan Ibas Yudhoyono itu divonis mengidap kanker darah empat bulan silam hingga akhirnya meninggal dunia.
Semasa hidupnya, Ibu Ani Yudhoyono adalah sosok yang setia, kuat, tangguh, dan inspiratif, sarat dengan nilai-nilai. Sebagai perempuan yang lahir dari keluarga prajurit, menjadi istri prajurit, dan juga ibu dari seorang prajurit TNI, Ibu Ani Yudhoyono dibentuk dan terbentuk, menjadi pribadi yang tegar dan pejuang keras. Karakter itu, secara konsisten beliau tunjukkan hingga akhir hayatnya.
Ketika empat bulan lalu, saat pertama kali beliau mengetahui vonis dokter, sebagai pengidap Kanker Darah, Ibu Ani seraya meneteskan air mata mengatakan, “Saya pasrah, tapi saya tidak akan pernah menyerah”.
Beliau tidak pernah menyalahkan siapapun atas sakitnya itu. Setiap treatment medis yang diberikan dokter, beliau catat rapi dengan tulisan tangan sendiri. Sama sekali tidak ada keluh kesah dari beliau. Kini beliau telah pergi untuk selama lamanya.
Sejumlah tokoh nasional berdatangan ke Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata untuk menghadiri pemakaman Ani Yudhoyono. Adapun beberapa tokoh di antaranya, BJ Habibie, Sinta Nuriyah, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah menteri kabinet Jokowi.
 |
| Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Masa Bakti 2018 - 2023 Budi Waseso (kiri) bersama salah satu wartawan JMI (Faisal6444) |
Kemudian, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Masa Bakti 2018 - 2023 Budi Waseso.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso (Buwas) turut mengenang Ani Yudhoyono yang juga pernah membina dan membimbing gerakan Pramuka. Menurut Buwas, banyak keteladanan yang dapat ditiru dari almarhumah Ani Yudhoyono. Dia mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Ibu Negara RI tersebut. Menurutnya, Ani Yudhoyono sangat aktif sangat mendampingi SBY.
"Ya tentunya kita kehilangan yang sangat besar ya. Karena beliau mendampingi Pak Presiden SBY selama dua periode," katanya di kompleks TMP Kalibata.
Menurutnya, sepak terjang Ani Yudhoyono sangat terlihat ketika menjabat sebagai Ibu Negara maupun sebagai istri dan ibu dari anak dan cucunya.
Mantan Kabareskrim tersebut menilai Ani sangat aktif dalam beraktivitas serta selalu bersikap ramah kala berkomunikasi dengan orang dari berbagai lapisan masyarakat.
"Inilah [bentuk] keteladanan yang perlu kita tiru. khususnya para generasi muda dan para wanita," tuturnya.
Dia mengatakan pengalaman bekerja sama dengan Ani Yudhoyono yakni saat mengurus membimbing di organisasi Pramuka.
Faisal 6444/RED/JMI
0 komentar :
Posting Komentar