WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Lanud Suryadarma Gelar Upacara Peringatan HUT Koopsau Ke-68

Upacara Peringatan ke-68 HUT Koopsau, dilapangan Dirgantara, Lanud Suryadarma, Senin (17/6/2019).
SUBANG, JMI -- Sejak dibentuk pada tanggal 15 Juni 1951, Komando Operasi TNI Angkatan Udara telah menorehkan banyak tinta emas dalam setiap lembaran sejarah pengabdiannya. Dedikasi dan integritas dalam pengabdian tersebut hendaknya menjadi sumber inspirasi untuk semakin memantapkan perandan tugas Koopsau selaku Komando utama pembinaan dan Komando utama operasi TNI Angkatan Udara. 

Demikian Sambutan Kasau yang dibacakan Kadisops Lanud Suryadarma Kolonel Pnb Antonius Adi Nur Wahyono selaku Irup Upacara Peringatan ke-68 HUT Koopsau, dilapangan Dirgantara, Lanud Suryadarma, Senin (17/6/2019).

Dalam amanatnya Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M menjelaskan bahwa dimensi ancaman yang kita hadapi saat ini menjadi semakin kompleks. Konsep perang konvensional yang mengerahkan kekuatan militer secara terbuka bergeser menjadi peperangan asimetris, termasuk di antaranya perang proxy yang menggunakan pihak ketiga. 

Sementara itu, dimensi ancaman nirmiliter seperti bencana alam, membutuhkan dukungan dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana secara cepat kondisi tersebut, menuntut kesiapsiagaan Koopsau sebagai salah satu inti dari kekuatan udara. 

Untuk itu, Koopsau harus mampu menyiapkan kemampuan personel dan alutsista sehingga dapat dioperasikan setiap saat, sesuai dengan eskalasi ancaman yang terjadi.
Kadisops Lanud Suryadarma Kolonel Pnb Antonius Adi Nur Wahyono
Lebih lanjut Kasau menjelaskan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan tersebut, pimpinan TNI dan TNI Angkatan Udara mengambil langkah-langkah kebijakan strategis. Salah satu langkah tersebut adalah dengan mengembangkan organisasi diwilayah timur Indonesia, seperti pembentukan Koopsau III yang bermarkas di Biak, Papua. 

Selain itu, TNI Angkatan Udara juga membentuk Skadron-Skadron Udara baru, antara lain Skadron Udara 27 di Lanud Manuhua, Biak dan Skadron Udara 33 di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

Dibagian lain, Kasau juga memberikan penekanan kepada suatu misi yang sedang dijalankan, bahwa tidak ada alasan untuk memaksakan misi yang berpotensi mengakibatkan kerugian personel dan alutsista, khususnya pada masa damai. 

Dengan melaksanakan risk assessment, bukan berarti kita takut untuk melaksanakan tugas, tetapi hal tersebut merupakan wujud profesionalisme dalam melaksanakan tugas. lebih baik mundur satu langkah ke belakang, untuk melompat jauh kedepan. Lebih baik kita menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.

“Saya menekankan kepada seluruh Panglima dan Komandan Satuan untuk melaksanakan supervisi secara ketat dalam setiap misi dan kegiatan, sehingga kita dapat senantiasa mempertahankan kondisi zero accident yang menjadi program prioritas TNI Angkatan Udara,” Tegas Kasau.

Turut hadir dalam upacara tersebut Danwing 8 Lanud Suryadarma Kolonel Pnb Taufik Arasj, Para Kepala Dinas dijajaran Lanud Suryadarma, Para Komandan satuan, Para Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil.

AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Moeldoko Center DPD DAN DPC Provinsi Bali Berbagi Kebahagiaan Akhir Tahun

BALI, JMI - Dalam semangat Natal dan akhir tahun, Moeldoko Center DPD dan DPC Di 3 Kabupaten Provinsi Bali hadir untuk menyebarkan cinta dan...