Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman |
"Apa yang kita alami sekarang, kita berusaha, yang penting kita istiqomah. Oleh karena itu, karena banyak rintangan yang kita hadapi selama sebulan penuh, maupun ke depan, terlebih lebih lagi menjelang 14 Juni, mari kita mempersiapkan diri, " ujar Anwar saat memberikan pembukaan dalam halalbihalal bersama awak media di Gedung MK, Medan Merdeka Barat, Senin (10/6).
Selama sebulan penuh, ia mengatakan, umat Islam sudah berusaha menahan lapar, haus dan hawa nafsu. Termasuk, kata Anwar, nafsu untuk menyampaikan ujaran negatif.
"Tapi kita semua mampu melewati segala konflik dengan mengalahkan semua hawa nafsu, termasuk, yang kita tahu akhir akhir ini media sosial luar biasa menghantam MK secara keseluruhan, termasuk saya terutama. Cara bersalaman pun dihantam, dikritisi secara luar biasa. Sesuai dengan semangat Idulfitri, mari kita kembali kepada fitri," paparnya.
Anwar lantas mengutip kisah Imam Besar Abu Khilafah tentang tanggungjawab yang besar sebagai hakim. Sang Imam diminta untuk menjadi hakim, dibujuk, dirayu, tetapi tetap tidak mau memenuhi permintaan itu.
"Sampai beliau dipenjara. Setelah keluar, dibujuk lagi supaya mau menjadi hakim, tetap tidak mau, dihukum penjara lagi, sampai beliau meninggal dalam penjara. Luar biasa. Itulah beratnya beban seoraang hakim," tegas Anwar.
Pada 14 Juni MK akan menggelar sidang perdana PHPU pilpres. Agenda pada sidang perdana adalah pemeriksaan pendahuluan yang akan memperdengarkan permohonan pemohon.
Perkara PHPU pilpres Pemilu 2019 diajukan oleh Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandiaga Uno, yang diketuai oleh Bambang Widjojanto. Perkara tersebut diajukan pada 24 Mei 2019 lalu.
0 komentar :
Posting Komentar