WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

WhatsApp dan Facebook Dibatasi, Masyarakat Tuba desak Pemerintah Cabut Akses Media Sosial

Ilustrasi
TULANGBAWANG, JMI -- Deri warga Tulangbawang mengaku rugi karena pembatasan sosial media oleh pemerintah. "Kalau saya merasa sangat dirugikan, karena tidak bisa menjual. Omzetku berkurang," katanya saat dikonfirmasi wartawan melalui inbox messenger.

Ia berharap, pemerintah segera mempertimbangkan hal tersebut untuk membuka kembali layanan WhatsApp dan Facebook.

Hal yang sama juga diakui oleh Mar, seorang pedagang makanan online di Tiyuh Toho yang mengalami kerugian jutaan setiap hari. Jika sebelumnya, ia mampu meraup omzet satu juta per hari, namun sejak dibatasi, omzet nya turun drastis dan hanya sekitar 100 ribu per hari.

Hal ini lantaran ia tidak dapat memposting gambar di WA dan FB-nya. Akibatnya, banyak pelanggannya yang terpaksa membatalkan pesanannya.

"Sejak dibatasi saya sudah tidak bisa menjual karena layanan tidak bagus," kesalnya.

Mat Ali, warga Perumnas Menggala juga mengaku kesal terhadap pemerintah yang membatasi layanan whatsapp dan facebook. Omzetnya menurun hingga lima kali lipat.

"Iya, agak keberatan kurasa karena tidak bisa posting jualan di FB. Bukan hanya saya, pasti semua penjual online merasa keberatan," katanya.

Sebelumnya menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Wiranto mengatakan Pemerintah akan membatasi sementara beberapa fitur di media sosial.

ROBINSAH/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Moeldoko Center DPD DAN DPC Provinsi Bali Berbagi Kebahagiaan Akhir Tahun

BALI, JMI - Dalam semangat Natal dan akhir tahun, Moeldoko Center DPD dan DPC Di 3 Kabupaten Provinsi Bali hadir untuk menyebarkan cinta dan...