SUBANG, JMI -- Bertempat di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. Hoediyono Lanud Suryadarma, dilaksanakan kegiatan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar, Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Dalam Gedung yang berkerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Subang, Jumat (24/5/2019).
Danlanud Suryadarma Marsma TNI T. Sembiring Meliala dalam sambutannya yang dibacakan Kadisops Lanud Suryadarma Kolonel Pnb Antonius Adi Nur Wahyono, menyampaikan sebagaimana kita ketahui bersama secara geografis, negara kita terletak di daerah rawan bencana.
Bencana merupakan peristiwa atas rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
“Salah satu langkah pemerintah dalam mewujudkan manajemen bencana yaitu melakukan mitigasi atau serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana”, Ujar Danlanud.
Staf BPBD Subang D. Indra dalam presentasinya menjelaskan seperti diketahui di Jawa Barat ada 5 patahan di cekungan Bandung yaitu patahan Lembang, patahan Cileunyi, patahan Cicalengka, patahan Gunung Geulis dan patahan Jati.
Diperkirakan kondisi sesar Lembang tersebut akan berpotensi menimbulkan bencana gempa. Mengantisipasi hal-hal tersebut BPBD Subang telah mengambil langkah antisipasi berupa sinergitas tata ruang yang aman, sinergitas kelembagaan, Iptek, Manajemen dan Sumber Daya Manusia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadisops Lanud Suryadarma, Karumkit dr. Hoediyono Mayor Kes dr. Ratno Wahyudono, anggota Rumkit dr. Hoediyono, perwakilan dari BPBD Subang dan Perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Subang.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
Danlanud Suryadarma Marsma TNI T. Sembiring Meliala dalam sambutannya yang dibacakan Kadisops Lanud Suryadarma Kolonel Pnb Antonius Adi Nur Wahyono, menyampaikan sebagaimana kita ketahui bersama secara geografis, negara kita terletak di daerah rawan bencana.
Bencana merupakan peristiwa atas rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
“Salah satu langkah pemerintah dalam mewujudkan manajemen bencana yaitu melakukan mitigasi atau serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana”, Ujar Danlanud.
Staf BPBD Subang D. Indra dalam presentasinya menjelaskan seperti diketahui di Jawa Barat ada 5 patahan di cekungan Bandung yaitu patahan Lembang, patahan Cileunyi, patahan Cicalengka, patahan Gunung Geulis dan patahan Jati.
Diperkirakan kondisi sesar Lembang tersebut akan berpotensi menimbulkan bencana gempa. Mengantisipasi hal-hal tersebut BPBD Subang telah mengambil langkah antisipasi berupa sinergitas tata ruang yang aman, sinergitas kelembagaan, Iptek, Manajemen dan Sumber Daya Manusia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadisops Lanud Suryadarma, Karumkit dr. Hoediyono Mayor Kes dr. Ratno Wahyudono, anggota Rumkit dr. Hoediyono, perwakilan dari BPBD Subang dan Perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Subang.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar