Formula Satu (F1) |
Demikian disampaikan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer dan Erick Thohir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5). Keduanya menyampaikan rencana itu selepas pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Kami dari ITDC akan menyelenggarakan MotoGP di tahun 2021 di Mandalika. Bapak Presiden menyampaikan bahwa akan lebih efisien lagi atau akan lebih baik lagi bagi country branding Indonesia jika Indonesia juga mempunyai balap mobil F1 yang merupakan balap mobil terkemuka di dunia," ujar Dirut ITDC dalam keterangannya.
Menurut Presiden, sebagaimana yang dikatakan oleh Abdulbar, Indonesia dapat memanfaatkan ajang MotoGP sebagai upaya memperkuat citra Indonesia di mata internasional. Maka itu, ajang F1 juga dianggap tepat untuk semakin memperkuat citra tersebut mengingat saat ini pemerintah juga sedang menyiapkan sirkuit di Mandalika.
"Beliau menyampaikan, F1 ini patut kita jajaki untuk diselenggarakan dalam rangka country branding Indonesia dan juga dalam memperkuat brand sport tourism di Indonesia selain MotoGP dan juga upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032," ucapnya.
ITDC sendiri mengaku siap menjalankan program pemerintah untuk menjadikan sirkuit Mandalika sebagai ikon Indonesia yang menggelar dua ajang balap berkelas dunia. "Kami siap mendukung program pemerintah dan kami akan segera menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk melihat kemungkinan F1 dapat diselenggarakan di Sirkuit Mandalika," tutur Abdulbar.
Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir menjelaskan arahan Presiden mengenai kemungkinan untuk menggelar balapan F1 tersebut. Hal ini didasari pada pembangunan sirkuit Mandalika yang dirasa akan lebih bermanfaat bila tidak hanya ditujukan untuk menggelar MotoGP saja di tahun 2021 mendatang.
"Kita melihat daripada track yang sedang dibangun di Mandalika ini juga bisa dimanfaatkan untuk arena balapan mobil di mana tidak ada pemborosan. F1 bisa ataupun kendaraan balap mobil yang lain," kata Erick.
Erick melihat adanya peluang bagi Indonesia untuk melakukan itu. Peluang ini pula yang menjadi kesempatan emas bagi kita untuk dapat meningkatkan sektor pariwisata nasional.
"Kita melihat opportunity ini tidak hanya opportunity sebagai penyelenggara, tetapi bagaimana juga kita kaitkan dengan investasi ke depan, investasi tourism. Kita tahu Indonesia tidak hanya menjajaki halal tourism, tapi juga menjajaki menjadi negara yang tidak kalah bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia dalam menjual sport tourism ataupun kebudayaan," tandasnya.
0 komentar :
Posting Komentar