MESUJI, JMI -- Carut marutnya dunia Pendidikan terkesan tidak memberikan contoh yang baik untuk masa depan bagi generasi dalam dunia pendidikan.
Seperti yang ada di Sekolah SMP Satu Atap (Satap) yang ada di Desa Sp.Lima Sidang Sido Rahayu Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuji, Jum'at (19/4/2019).
Saat wartawan JMI berada di Desa setempat menurut keterangan warga Desa Sido Rahayu yang berinisial (TM) dan (MS) ketika di wawancarai oleh awak JMI mengaku prihatin melihat keadaan halaman sekolah SMP Satu Atap (Satap).
Betul betul tidak mencerminkan kebaikan buat contok anak didik, seperti kebersihan dan kesehatan," papar dua orang nara sumber ini kepada wartawan JMI.
Dengan kondisi seperti itu maka terjadi kekurangan minat siswa untuk belajar dan mengajar di sekolahan tersebut.
Masih menurut dua orang nara sumber tersebut, "Kami sangat menyayangkan hal ini karena semenjak kepala sekolah yang baru pengganti dari Bpk Mistadi (Kepala sekolah sebelumnya) sekolah SMP Satap ini semakin menurun daya minat para orang tua yang ada di Desa ini, untuk menyekolahkan anak kami.
Dengan kondisi seperti itu, kami memilih menyekolahkan anak kami ke Medasari Kecamatan Rawa Jitu Selatan Kab.Tulangbawang yang jaraknya cukup jauh. Setiap hari kami menambah besar pengeluaran untuk anak kami mencari ilmu, Tetapi kami tidak mempermasalahkan hal itu kata dua orang nara sumber ini.
Karena di SMPN 01 Kampung Medasari ini sekolahan yang ternama dari semua sekolahan yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Selatan dan Rawa Jitu Utara. Sekalipun biaya transpotnya sangatlah mahal dari BBM dan biaya jajan anak.
Sayangnya dari keterangan nara sumber ini, kami awak JMI tidak dapat menampilkan jawaban dari pihak sekolahan SMP Satap tersebut, walaupun pihak Wartawan JMI sudah mencoba mencari salah satu dewan guru yang ada di desa Sidang Way Puji Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuj
Saat ke rumah Kepsek ternyata juga tidak menemukan hasil. Kepsek tidak berada dirumah karena rumahnya terkunci rapat.
Menindaklanjuti dari harapan warga desa setempat agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji dapat mengevaluasi para guru yang ada dan diduga yang mengajar asal asalan.
A.MAJID/JMI/RED
Seperti yang ada di Sekolah SMP Satu Atap (Satap) yang ada di Desa Sp.Lima Sidang Sido Rahayu Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuji, Jum'at (19/4/2019).
Saat wartawan JMI berada di Desa setempat menurut keterangan warga Desa Sido Rahayu yang berinisial (TM) dan (MS) ketika di wawancarai oleh awak JMI mengaku prihatin melihat keadaan halaman sekolah SMP Satu Atap (Satap).
Betul betul tidak mencerminkan kebaikan buat contok anak didik, seperti kebersihan dan kesehatan," papar dua orang nara sumber ini kepada wartawan JMI.
Dengan kondisi seperti itu maka terjadi kekurangan minat siswa untuk belajar dan mengajar di sekolahan tersebut.
Masih menurut dua orang nara sumber tersebut, "Kami sangat menyayangkan hal ini karena semenjak kepala sekolah yang baru pengganti dari Bpk Mistadi (Kepala sekolah sebelumnya) sekolah SMP Satap ini semakin menurun daya minat para orang tua yang ada di Desa ini, untuk menyekolahkan anak kami.
Dengan kondisi seperti itu, kami memilih menyekolahkan anak kami ke Medasari Kecamatan Rawa Jitu Selatan Kab.Tulangbawang yang jaraknya cukup jauh. Setiap hari kami menambah besar pengeluaran untuk anak kami mencari ilmu, Tetapi kami tidak mempermasalahkan hal itu kata dua orang nara sumber ini.
Karena di SMPN 01 Kampung Medasari ini sekolahan yang ternama dari semua sekolahan yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Selatan dan Rawa Jitu Utara. Sekalipun biaya transpotnya sangatlah mahal dari BBM dan biaya jajan anak.
Sayangnya dari keterangan nara sumber ini, kami awak JMI tidak dapat menampilkan jawaban dari pihak sekolahan SMP Satap tersebut, walaupun pihak Wartawan JMI sudah mencoba mencari salah satu dewan guru yang ada di desa Sidang Way Puji Kecamatan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuj
Saat ke rumah Kepsek ternyata juga tidak menemukan hasil. Kepsek tidak berada dirumah karena rumahnya terkunci rapat.
Menindaklanjuti dari harapan warga desa setempat agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mesuji dapat mengevaluasi para guru yang ada dan diduga yang mengajar asal asalan.
A.MAJID/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar