Ilustrasi |
“Pertamina akan siapkan kebutuhan selaras dengan itu (prediksi kenaikkan 15 persen konsumsi BBM) sehingga kondisinya aman,” kata Jumali dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (29/4).
Terlebih, Jumali mengatakan pada musim mudik tahun ini ruas Tol Trans Jawa sudah tersambung. Dia menegaskan peningkatkan konsumsi BBM 15 persen tersebut sudah termasuk dengan antisiapasi bertambahnya pengguna tol tersebut karena rencananya arus mudik juga akan diberlakukan contra flow.
Jumali mengatakan untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina membentuk Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) 2019. "Untuk LPG kita mulai dari H-30 sampai H+15 Lebaran. Untuk BBM satgasnya H-15 sampai H+15," jelas Jumali.
Sementara periode puncak mudik, Pertamina memprediksi akan terjadi mulai 30 Mei sampai 2 Juni 2019. Selanjutnya, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 8 Juni hingga 20 Juni 2019.
"Pola ini konsekuensinya, Pertamina harus menyesuaikan pasokannya dengan kondisi ini. Maka Pertamina akan melakukan fleksibilitas suplai," tutur Jumali.
Dia memastikan terminal BBM dari Merak ke Probolinggo akan cukup banyak. Selama Satgas Rafi 2019, Pertamina menjaga stok Premium selama 21 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 22 hari, Turbo 58 hari, Solar 26 hari, Dexlite 27 hari, Dex 35 hari, Avtur 48 hari, LPG 16 hari, dan minyak tanah 69 hari.
Jumali menambahkan selama musim mudik nanti terdapat 6.600 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jawa,3.400 SPBU di Madura, dan 257 SPBU di arteri Pantura. Semantara itu terdapat 43 SPBU di Tol Trans Jawa dan 219 SPBU di jalur selatan.
0 komentar :
Posting Komentar