WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pemprov Ingin Kelola Kolong Tol di Jakarta

Kolong Tol Wiyoto Wiyono
JAKARTA, JMI -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku sudah mengirimkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 13 Maret 2019 untuk mengambil alih pengelolaan ruang kosong di seluruh kolong jalan tol di DKI Jakarta, salah satunya kolong Tol Pluit.

"Saya sudah menulis surat kepada Kementerian PUPR untuk diserahkan kepada DKI. Sekarang kami tinggal menunggu keputusan Kementerian PUPR apakah permintaan DKI dipenuhi atau tidak?" kata Anies, Kamis (11/4).

Anies menambahkan, seluruh kolong tol akan dikelola untuk dibangun taman atau kegiatan lainnya jika Kementerian PUPR sudah mengabulkan permintaanya melalui surat. Sebab, Anies memiliki dana dan pekerja yang akan mengelola kolong tol tersebut menjadi ruang yang bermanfaat bagi warga.

"Tidak hanya kolong Tol Pluit seluruh kolong tol juga. Kolong tol itu tidak terkelola karena bukan milik kami.Yang mengelola sekarang tanggung jawab, siapa pun pengelolanya. Kalau ada kejadian, marahnya sama Jakarta. Padahal, itu bukan milik kami," ujar dia.

Maka dari itu, kata dia, Kementerian PUPR cepat membalas suratnya tentang seluruh kolong tol ini. Sehingga, kolong tol tidak sembarangan digunakan warga. "Kalau ada masalah kolong tol, jangan tanya ke kami," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, permukiman kumuh di kolong Tol Pluit, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, habis dilalap si jago merah pada Sabtu (30/3). Tapi, hingga saat ini, para korban kebakaran masih mengungsi di tempat yang sama dengan tenda seadanya.

Lurah Pejagalan, Jakarta Utara, Ichsan Firdaosyi, mengatakan, kolong Tol Pluit merupakan tanggung jawab pengelola pihak PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk. Sebab, lahan jalan tol di atas maupun bawah tol tersebut sudah dibeli pihak CMNP.

“Pihak CMNP bersama Wali Kota Jakarta Utara sudah rapat kemarin, Senin (1/4). Tapi, yang datang dari pihak CMNP hanya perwakilannya. Jadi, tidak bisa memutuskan solusi hari itu juga. Ya, cuma bisa berdiskusi tanpa jalan keluar,” kata Ichsan.

Sementara itu, Camat Penjaringan, Muhammad Andri, mengatakan, lahan kolong Tol Pluit pascakebakaran sedang dikeruk tanahnya serta ditambahkan tiang penyanggah untuk jalan Tol Pluit yang berada di atas permukiman rumah warga.

“Ya kalau untuk korbannya sebagian sudah pindah ke rumah saudaranya. Walupun masih ada yang mengungsi di kolong tol tersebut,” kata Andri.

Andri mengaku, sudah tiga kali mengimbau para warga kolong Tol Pluit untuk mengosongkan lahan sejak 2017. Tapi, warga bersikap acuh terhadap imbauan tersebut. Sementara, kolong Tol Pluit ini merupakan milik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk. Mereka yang mengelola dan melakukan pengawasan terhadap area tol Pluit tersebut.

Kemudian, adanya kejadian kebakaran ini belum ada dari pihak PT CMNP untuk memberikan program jangka panjang pada kolong Tol Pluit ini. “Sudah dirapatkan dengan Wali Kota Jakarta Utara, tetapi belum ada jalan keluar yang konkret untuk ke depannya,” ujar dia.

Menurutnya, ia sudah berusaha untuk melarang warga membangun rumah hunian di kolong Tol Pluit. Dengan memasang banner, menyosialisasikan dampak bangunan di bawah jalan tol dan sanitasi lingkungan yang tidak sehat.

“Ya, kembali lagi birokrasi tol Pluit ini hanya dari PT CMNP, Jasa Marga, BPJT, dan Kementerian PUPR. Mereka yang berwenang dan bertanggung jawab,” ujar dia.

Andri yakin, pihak pengelola PT CMNP memiliki tim pengawas dan keamanan di kawasan Tol Pluit. Jika ada tempat tinggal hunian liar, berarti mereka juga mengetahuinya. “Pasti ada oknumnya entah preman atau siapa yang bisa jual tanah tersebut untuk hunian para warga,” kata dia.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

UMKM Pondokgede Gelar Kopdar dan Konsolidasi

JAKARTA, JMI - Ketua Paguyuban Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kecamatan Pondokgede mengadakan kopi darat (Kopdar) dan konsolidasi di Tam...