JAKARTA, JMI -- Kurang lebih dari 150 penggiat dan pemerhati seni budaya Jakarta Barat memenuhi undangan dari PARBUD Kotamadya Jakarta barat di Lt 2 room M.H Thamrin Ged Walikota Jakarta Barat.
Dengan tema "Pembinaan Kegiatan Management Sanggar", maksud dan tujuan acara ini di selenggarakan adalah untuk mengajak sanggar-sanggar tradisonal/konvensional di era internet serta digital yang serba canggih untuk tidak ada salahnya mengelola sangar-sanggar secara profesional yang juga salah satu program dari PARBUD Kotamadya Jakarta Barat dengan mengajak sanggar," ujar Bpk Saino Div. Kasi Parbud Jakarta Barat.
Sanggar-sanggar harus punya web, blog, email, serta eksis di media sosial, karena dari situ juga akan menambah pundi-pundi rezeki untuk sanggar," tambahnya.
Acara yang berdurasi 4 jam ini memang terlalu singkat, sebab dari beberapa sanggar yang hadir dalam pengelolaannya masih mengunakan pola lama dikarenakan mereka boleh di bilang GATEK, disinilah tugas nara sumber dalam pemaparan materi yang di sampaikan.
Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa nara sumber yang di hadirkan oleh Dinas Parbud Kotamadya Jakarta Barat berasal dari para akademisi, intelektual muda organisatoris, pengusaha muda sukses. Mereka memaparkan secara gamblang dan terbuka familiar sehingga mudah di cerna.
Marhasan Djaloe Ketua FKPBB (Forum Komunikasi Pelestari Budaya Betawi) penggiat seni sejati yang berkiprah di seni budaya sekian tahun agak miris dan prihatin terhadap sanggar-sanggar yang di kelolanya.
Untuk itu harapan khususnya PARBUD Kotamadya Jakarta Barat dalam pembinaan serta subsidi anggaran apapun bentuknya jangan sampai gagal faham atau salah sasaran yang mana pelestari budaya sejati dan mafia budaya," keluhnya.
Mengenai management sanggar ini bagus sekali untuk menambah wawasan agar lebih profesional.
DEDDY/JMI/RED
Dengan tema "Pembinaan Kegiatan Management Sanggar", maksud dan tujuan acara ini di selenggarakan adalah untuk mengajak sanggar-sanggar tradisonal/konvensional di era internet serta digital yang serba canggih untuk tidak ada salahnya mengelola sangar-sanggar secara profesional yang juga salah satu program dari PARBUD Kotamadya Jakarta Barat dengan mengajak sanggar," ujar Bpk Saino Div. Kasi Parbud Jakarta Barat.
Sanggar-sanggar harus punya web, blog, email, serta eksis di media sosial, karena dari situ juga akan menambah pundi-pundi rezeki untuk sanggar," tambahnya.
Acara yang berdurasi 4 jam ini memang terlalu singkat, sebab dari beberapa sanggar yang hadir dalam pengelolaannya masih mengunakan pola lama dikarenakan mereka boleh di bilang GATEK, disinilah tugas nara sumber dalam pemaparan materi yang di sampaikan.
Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa nara sumber yang di hadirkan oleh Dinas Parbud Kotamadya Jakarta Barat berasal dari para akademisi, intelektual muda organisatoris, pengusaha muda sukses. Mereka memaparkan secara gamblang dan terbuka familiar sehingga mudah di cerna.
Marhasan Djaloe Ketua FKPBB (Forum Komunikasi Pelestari Budaya Betawi) penggiat seni sejati yang berkiprah di seni budaya sekian tahun agak miris dan prihatin terhadap sanggar-sanggar yang di kelolanya.
Untuk itu harapan khususnya PARBUD Kotamadya Jakarta Barat dalam pembinaan serta subsidi anggaran apapun bentuknya jangan sampai gagal faham atau salah sasaran yang mana pelestari budaya sejati dan mafia budaya," keluhnya.
Mengenai management sanggar ini bagus sekali untuk menambah wawasan agar lebih profesional.
DEDDY/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar