Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. |
Barung menambahkan, masih berdasarkan hasil laboratorium forensik, pembunuhan tersebut dilakukan setelah adanya perencanaan matang. Kepolisian juga meyakini, pelaku sudah menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk melakukan pembunuhan.
"Pasti perencanaan, karena yang bersangkutan tidak siap untuk menghadapi kejadian itu. Terlihat luka penyerangan, dia langsung menangkis. Sebelum yang bersangkutan meninggal dunia, ternyata mengalami luka penangkisan di bagian kiri dan kanan," kata Barung ditemui di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (8/4).
Menurut Barung, pelaku melancarkan aksi sadis tersebut menggunakan lebih dari satu senjata. Bisa menggunakan pisau atau senjata sejenis lainnya.
Sementara, mutilasi di bagian leher atau penghilangan kepala korban, dilakukan setelah sang korban meninggal. Alasannya, kata Barung, ada dua yakni pertama untuk menghilangkan jejak, dan yang kedua kopernya tidak muat jika tidak dimutilasi.
Sebelumnya, warga Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di antara semak-semak dekat sungai, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4). Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di desa sekitar. Namun, hingga kini polisi belum mampu menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut.
0 komentar :
Posting Komentar