JURNALMEDIAIndonesia.com -- Mentimun memang memiliki kalori yang sangat rendah dan 95 persennya terdiri dari air. Namun, buah yang kerap dianggap sebagai sayuran ini ternyata pantas menyandang gelar 'super food' menurut sains.
Alasannya, mentimun memiliki manfaat kesehatan yang ternyata dapat menyelamatkan jiwa dalam level selular. Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan oleh Scripps Research Institute di San Diego, Amerika Serikat.
Salah satu bagian dari proses penuaan adalah meningkatnya sel-sel penuaan yang disebut sebagai sel senescent. Dalam proses penuaan, sel-sel senescent ini akan ditemukan meningkat di jaringan-jaringan sehat.
Akibatnya, jaringan-jaringan ini akan mulai kehilangan fungsinya seiring dengan berjalannya waktu. Ketika sel-sel senescent menumpuk, ada kemungkinan sel-sel tersebut berubah menjadi bersifat kanker.
Penumpukan sel-sel senescent yang berpotensi berbahaya ini bisa dieliminasi oleh senolytics. Senolytics merupakan sebuah kelas molekul yang memiliki potensi untuk mencegah penyakit-penyakit terkait penuaan.
Melalui studi, tim peneliti berhasil menemukan bahwa salah satu senolytics terbaik ada secara alami di dalam mentimun. Mentimun diketahui mengandung fisetin yang merupakan salah satu senolytics ampuh.
Seperti dilansir Men's Health, belum lama ini, fisetin diketahui dapat menurunkan inflamasi secara signifikan. Inflamasi merupakan salah satu faktor utama dalam proses penuaan dan juga peningkatan risiko kanker.
Melihat temuan ini, tim peneliti menilai tak ada salahnya menambahkan mentimun dalam pola makan sehari-hari. Selain memiliki rasa yang menyegarkan, mentimun juga memiliki potensi yang baik untuk kesehatan.
Alasannya, mentimun memiliki manfaat kesehatan yang ternyata dapat menyelamatkan jiwa dalam level selular. Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan oleh Scripps Research Institute di San Diego, Amerika Serikat.
Salah satu bagian dari proses penuaan adalah meningkatnya sel-sel penuaan yang disebut sebagai sel senescent. Dalam proses penuaan, sel-sel senescent ini akan ditemukan meningkat di jaringan-jaringan sehat.
Akibatnya, jaringan-jaringan ini akan mulai kehilangan fungsinya seiring dengan berjalannya waktu. Ketika sel-sel senescent menumpuk, ada kemungkinan sel-sel tersebut berubah menjadi bersifat kanker.
Penumpukan sel-sel senescent yang berpotensi berbahaya ini bisa dieliminasi oleh senolytics. Senolytics merupakan sebuah kelas molekul yang memiliki potensi untuk mencegah penyakit-penyakit terkait penuaan.
Melalui studi, tim peneliti berhasil menemukan bahwa salah satu senolytics terbaik ada secara alami di dalam mentimun. Mentimun diketahui mengandung fisetin yang merupakan salah satu senolytics ampuh.
Seperti dilansir Men's Health, belum lama ini, fisetin diketahui dapat menurunkan inflamasi secara signifikan. Inflamasi merupakan salah satu faktor utama dalam proses penuaan dan juga peningkatan risiko kanker.
Melihat temuan ini, tim peneliti menilai tak ada salahnya menambahkan mentimun dalam pola makan sehari-hari. Selain memiliki rasa yang menyegarkan, mentimun juga memiliki potensi yang baik untuk kesehatan.
0 komentar :
Posting Komentar