JAKARTA, JMI -- Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menyebutkan, TNI akan menambah pasukan untuk mengamankan pembangunan di Kabupaten Nduga, Papua. Masyarakat diminta untuk terlalu takut akan ancaman yang dikeluarkan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
"Tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur di Nduga untuk mejamin kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali di daerah pedalaman Papua termasuk di Nduga. TNI akan menambah pasukan untuk mengamankan proses pembangunan tersebut," ujar Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/3).
Aidi juga mengatakan, KKSB selalu berupaya membentuk opini dengan memutar balikkan fakta seolah-olah TNI-Polri yang melakukan kejahatan kemanusiaan dengan isu ribuan rakyat mengungsi dan kelaparan di hutan. Padahal kehidupan sosial dan roda perekonomian di Nduga berjalan dengan normal.
Menurutnya, masyarakat yang kembali ke kampung pascaterjadinya pembantaian terhadap puluhan karyawan PT Istaka Karya pada 02 Desember 2018 lalu telah mendapatkan perlindungan dan bantuan bahan makanan. Mereka juga mendapatkan layanan kesehatan dari aparat keamanan maupun pemerintah daerah setempat.
Menanggapi tentang ultimatum Oleh KKSB di Nduga, lanjut Aidi, Nduga adalah bagian dari wilayah kedaulatan NKRI sebagaimana wilayah lainnya di seluruh Nusantara. NKRI tidak akan mundur apalagi tunduk hanya karena adanya ultimatum dari kelompok gerombolan separatis.
"TNI-Polri akan memberikan perlindungan keamanan kepada seluruh warga negara Indonesia termasuk di Nduga," jelasnya.
Ia menambahkan, di sisi lain gerombolan separatis selalu memutabalikkan fakta, TNI melaksanakan pelanggaran HAM. Namun, ia menyebut justru gerombolan separatis itulah pelaku pelanggaran HAM berat yang selalu melancarkan teror kepada penduduk sipil.
"Mereka melakukan serangan kepada siapa saja tampa membedakan yang mana kombatan atau nonkombatan. Karena mereka adalah kelompok liar yang tidak berpendidikan dan tidak mengerti hukum," jelasnya.
Aidi pun menghimbau kepada seluruh warga sipil, terutama di Nduga, agar jangan terlalu takut terhadap ancaman dari gerombolan separatis tersebut. Menurutnya, tujuan KKSB memang menciptakan keresahan dan rasa takut kepada masyarakat.
Namun, lanjutnya, seluruh warga harus tetap waspada dalam melaksanakan aktifitas dan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan. Warga masyarakat harus aktif untuk menjaga keamanan lingkungan secara swadaya dan memberikan informasi kepada aparat keamanan tentang kedudukan dan aktifitas gerombolan separatis.
"Tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur di Nduga untuk mejamin kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali di daerah pedalaman Papua termasuk di Nduga. TNI akan menambah pasukan untuk mengamankan proses pembangunan tersebut," ujar Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/3).
Aidi juga mengatakan, KKSB selalu berupaya membentuk opini dengan memutar balikkan fakta seolah-olah TNI-Polri yang melakukan kejahatan kemanusiaan dengan isu ribuan rakyat mengungsi dan kelaparan di hutan. Padahal kehidupan sosial dan roda perekonomian di Nduga berjalan dengan normal.
Menurutnya, masyarakat yang kembali ke kampung pascaterjadinya pembantaian terhadap puluhan karyawan PT Istaka Karya pada 02 Desember 2018 lalu telah mendapatkan perlindungan dan bantuan bahan makanan. Mereka juga mendapatkan layanan kesehatan dari aparat keamanan maupun pemerintah daerah setempat.
Menanggapi tentang ultimatum Oleh KKSB di Nduga, lanjut Aidi, Nduga adalah bagian dari wilayah kedaulatan NKRI sebagaimana wilayah lainnya di seluruh Nusantara. NKRI tidak akan mundur apalagi tunduk hanya karena adanya ultimatum dari kelompok gerombolan separatis.
"TNI-Polri akan memberikan perlindungan keamanan kepada seluruh warga negara Indonesia termasuk di Nduga," jelasnya.
Ia menambahkan, di sisi lain gerombolan separatis selalu memutabalikkan fakta, TNI melaksanakan pelanggaran HAM. Namun, ia menyebut justru gerombolan separatis itulah pelaku pelanggaran HAM berat yang selalu melancarkan teror kepada penduduk sipil.
"Mereka melakukan serangan kepada siapa saja tampa membedakan yang mana kombatan atau nonkombatan. Karena mereka adalah kelompok liar yang tidak berpendidikan dan tidak mengerti hukum," jelasnya.
Aidi pun menghimbau kepada seluruh warga sipil, terutama di Nduga, agar jangan terlalu takut terhadap ancaman dari gerombolan separatis tersebut. Menurutnya, tujuan KKSB memang menciptakan keresahan dan rasa takut kepada masyarakat.
Namun, lanjutnya, seluruh warga harus tetap waspada dalam melaksanakan aktifitas dan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan. Warga masyarakat harus aktif untuk menjaga keamanan lingkungan secara swadaya dan memberikan informasi kepada aparat keamanan tentang kedudukan dan aktifitas gerombolan separatis.
0 komentar :
Posting Komentar