Maruf Amin saat peringatan Harlah NU ke-93 di Cianjur. ©Liputan6.com/Ratu Annisaa Suryasumirat |
"NU ini adalah kendaraan penyelamat, dari gonjang-ganjing cara berpikir pemahaman keagamaan, yang selama ini ada yang ke kanan dan ke kiri. NU berada ditengah, sebagai penyelamat, kapal NU kayak kapal Nabi Nuh," ujar Kiai Ma'ruf saat menghadiri peringatan Harlah NU ke-93 di Lapangan Prawitasari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2).
Kiai Ma'ruf menjelaskan, melalui kekuasaan Allah kapal Nabi Nuh pernah menjadi penyelamat saat banjir besar datang. Menurut dia, NU sebagai kendaraan penyelamat juga akan menyelamatkan seluruh umat dari banjir pemahaman keagamaan yang ekstrem.
"Siapa naik kapal NU insyaAllah akan selamat dunia akhirat. Makanya jangan sampai ketinggalan, kayak anak Nabi Nuh tidak mau naik perahu, justru berlindung di gunung," ucap Kiai Ma'ruf.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menegaskan bahwa umat yang berada didalam kapal NU akan selamat dari gelombang besar yang membahayakan umat.
"Makanya kita menyatakan kalau mau selamat, naik perahu NU. Nabi Nuh kan NU-H. Sekarang H-nya dibuang jadi perahu NU. Jangan berdiri dipinggir nanti kena gelombang, kalau ikut gelombang nanti terbawa gelombang. Ikut kiai NU insyaAllah selamat," kata Kiai Ma'ruf.
Dalam acara peringatan Harlah NU ke-93 itu, Kiai Ma'ruf selaku Mustasyar PBNU mengajak seluruh warga NU untuk selalu bersyukur karena NU telah mencapai usia 93 tahun. Bagi Kiai Ma'ruf usia 93 tahun bukan lah umur yang pendek.
Kedepannya, menurut dia, NU juga akan akan terus menjalankan tugasnya menjadi perekat dan penjaga NKRI. "Tidak semua organisasi bisa umurnya panjang. Ada organisasi yang hanya seumur jagung, begitu tumbuh setahun, dua tahun sudah wabilahitaufiq wal hidayah," jelasnya.
0 komentar :
Posting Komentar