CILACAP, JMI -- Jalan
merupakan akses penting dalam transportasi masyarakat. Setiap masyarakat dalam
kehidupan sehari-harinya menggunakan alat transportasi untuk menempuh suatu
tempat tertentu. Perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya tentu membutuhkan
media transportasi yang layak digunakan. Semuanya itu tidak terlepas dari
faktor infrastruktur jalan.
Di Kabupaten Cilacap masih ada sejumlah ruas jalan yang belum tersentuh program pembangunan Kabupaten Cilacap hingga menjadi obrolan sehari hari dalam keluhan masyarakat. Kerusakan jalan yang semakin parah terlihat sudah tak elok lagi untuk dipandang.
Salah satunya ruas Jalan Kartini sepanjang kurang lebih 1 km, yang terletak di Desa Rawajaya Kec Bantarsari, jalan tersebut termasuk jalan aternatip menuju Sekolah SD/SMP/PAUD.
Kerusakan jalan ini di katakan sudah menjadi kerusakan yang serius, laporan warga pun sejak dulu hinga saat ini belum pernah ada tanggapan dari dinas dinas terkait, seperti tidak merespon. Hingga menjadi persoalan serius pula bagi pengguna kabilitas barang saat menggantar ke pasar. Apa lagi saat di musim hujan jelasnya mengganggu kenyaman untuk berkunjung ke pasar akibat beceknya jalan yang tak sedap di pandang
Diketahui jalan yang dilalui warga dan anak-anak sekolah pada setiap harinya itu menjadi jalan alternatif kedua menuju ke sekolah dan permukiman warga.
Dampak dari kerusakan jalan yang sudah menyerupai kubangan air itu, sempat mendapat protes dari warga setempat. Ada di antara warga yang sampai menenteng pohon pisang untuk ditanam di jalan rusak itu. Ada pula yang membawa alat pancing ikan untuk memancing di kubangan air, itu dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap lambatnya tindakan dari pemerintah daerah.
Karna sepanjang Jalan Kartini Desa Rawajaya Kec. Bantarsari yang panjang kurang lebih 1 km itu berlubang dengan diameter mencapai 20 cm - 25 cm, lebar lingkaran kurang lebih 1-5 meter.
“Yang jelas kerusakan jalan sudah cukup parah sampai saat ini belum ada penanganan. Kami berharap diperbaiki sesuai dengan tuntutan masyarakat,” tutur Agus tokoh masyarakat setempat.
Ditambahkan Among, warga sekitar yang lagi menunggu anakya di sekolahan mengatakan bahwa, "Kerusakan jalan yang menjadi pemicu kekecewaan warga itu, terkesan kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cilacap, Khususnya Dinas Pekerjaan Umum. Pasalnya, kerusakan jalan itu sudah dibiarkan selama satu tahun lebih
“Dampak dari kerusakan jalan itu, Aparatur desa ditekan oleh masyarakat yang mengatakan, itu jalan Kabupaten, bukan jalan desa.
SYAIFUL/JMI/RED
Di Kabupaten Cilacap masih ada sejumlah ruas jalan yang belum tersentuh program pembangunan Kabupaten Cilacap hingga menjadi obrolan sehari hari dalam keluhan masyarakat. Kerusakan jalan yang semakin parah terlihat sudah tak elok lagi untuk dipandang.
Salah satunya ruas Jalan Kartini sepanjang kurang lebih 1 km, yang terletak di Desa Rawajaya Kec Bantarsari, jalan tersebut termasuk jalan aternatip menuju Sekolah SD/SMP/PAUD.
Kerusakan jalan ini di katakan sudah menjadi kerusakan yang serius, laporan warga pun sejak dulu hinga saat ini belum pernah ada tanggapan dari dinas dinas terkait, seperti tidak merespon. Hingga menjadi persoalan serius pula bagi pengguna kabilitas barang saat menggantar ke pasar. Apa lagi saat di musim hujan jelasnya mengganggu kenyaman untuk berkunjung ke pasar akibat beceknya jalan yang tak sedap di pandang
Diketahui jalan yang dilalui warga dan anak-anak sekolah pada setiap harinya itu menjadi jalan alternatif kedua menuju ke sekolah dan permukiman warga.
Dampak dari kerusakan jalan yang sudah menyerupai kubangan air itu, sempat mendapat protes dari warga setempat. Ada di antara warga yang sampai menenteng pohon pisang untuk ditanam di jalan rusak itu. Ada pula yang membawa alat pancing ikan untuk memancing di kubangan air, itu dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap lambatnya tindakan dari pemerintah daerah.
Karna sepanjang Jalan Kartini Desa Rawajaya Kec. Bantarsari yang panjang kurang lebih 1 km itu berlubang dengan diameter mencapai 20 cm - 25 cm, lebar lingkaran kurang lebih 1-5 meter.
“Yang jelas kerusakan jalan sudah cukup parah sampai saat ini belum ada penanganan. Kami berharap diperbaiki sesuai dengan tuntutan masyarakat,” tutur Agus tokoh masyarakat setempat.
Ditambahkan Among, warga sekitar yang lagi menunggu anakya di sekolahan mengatakan bahwa, "Kerusakan jalan yang menjadi pemicu kekecewaan warga itu, terkesan kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cilacap, Khususnya Dinas Pekerjaan Umum. Pasalnya, kerusakan jalan itu sudah dibiarkan selama satu tahun lebih
“Dampak dari kerusakan jalan itu, Aparatur desa ditekan oleh masyarakat yang mengatakan, itu jalan Kabupaten, bukan jalan desa.
SYAIFUL/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar