JAKARTA, JMI -- Salah satu institusi perbankan terbesar di Negeri Kangguru, National Australia Bank (NAB) mengumumkan ketua dan kepala eksekutif bank mengundurkan diri hanya beberapa hari setelah penyelidikan besar-besaran terhadap skandal pelanggaran keuangan negara.
Chairman NAB Ken Henry mengatakan dirinya akan segera pensiun, sementara CEO Andrew Thorburn mengumumkan pengunduran dirinya dan akan meninggalkan perusahaan pada akhir bulan. Keduanya mengatakan mereka sangat menyesal setelah terungkap laporan yang memberatkan terkait penyalahgunaan nasabah yang menyebar di industri.
"Sebagai CEO, saya memahami akuntabilitas. Saya selalu berusaha untuk bertindak demi imbal hasil terbaik bank dan nasabah. Saya tahu bahwa saya selalu bertindak berdasarkan integritas," ujar Thorburn dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP, Kamis (7/2).
Namun, sambungnya, pihaknya mengaku menyadari ada keinginan untuk dilakukan perubahan. Maka itu, pihaknya berbicara dengan dewan komisaris dan menawarkan untuk mengundurkan diri sebagai CEO.
Henry mengatakan dirinya akan pensiun dari dewan ketika seorang pemimpin NAB yang baru ditunjuk.
"Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai bank dan sama-sama kecewa tentang apa yang telah disampaikan Komisi Kerajaan di daerah-daerah di mana kami belum memenuhi harapan nasabah. Andrew dan saya sangat menyesal untuk hal itu," katanya.
Pada Senin lalu, Komisi Kerajaan di sektor ini menyerahkan laporan akhir yang menyerukan perubahan aturan, sekaligus penerapan lebih banyak regulasi lain, serta pengawasan yang lebih ketat di sektor bank, termasuk empat bank besar di Australia.
Investigasi selama setahun mengungkapkan pelanggaran yang merajalela dan perlakuan buruk terhadap nasabah. Hal itu merujuk pada lebih dari 20 kasus yang ditangani regulator dengan kemungkinan penuntutan.
Bank-bank besar mendapat kritik tajam. Henry dan Thorburn turut dikecam karena tidak mau mengakui kesalahan organisasi mereka.
"Setelah mendengar dari CEO, Tuan Thorburn, dan Ketua, Dr. Henry, saya tidak seyakin seperti yang saya harapkan bahwa pelajaran-pelajaran di masa lalu telah dipelajari," kata Komisioner Penyelidikan yang juga mantan Hakim Pengadilan Tinggi Australia Kenneth Hayne.
CNN
Chairman NAB Ken Henry mengatakan dirinya akan segera pensiun, sementara CEO Andrew Thorburn mengumumkan pengunduran dirinya dan akan meninggalkan perusahaan pada akhir bulan. Keduanya mengatakan mereka sangat menyesal setelah terungkap laporan yang memberatkan terkait penyalahgunaan nasabah yang menyebar di industri.
"Sebagai CEO, saya memahami akuntabilitas. Saya selalu berusaha untuk bertindak demi imbal hasil terbaik bank dan nasabah. Saya tahu bahwa saya selalu bertindak berdasarkan integritas," ujar Thorburn dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP, Kamis (7/2).
Namun, sambungnya, pihaknya mengaku menyadari ada keinginan untuk dilakukan perubahan. Maka itu, pihaknya berbicara dengan dewan komisaris dan menawarkan untuk mengundurkan diri sebagai CEO.
Henry mengatakan dirinya akan pensiun dari dewan ketika seorang pemimpin NAB yang baru ditunjuk.
"Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai bank dan sama-sama kecewa tentang apa yang telah disampaikan Komisi Kerajaan di daerah-daerah di mana kami belum memenuhi harapan nasabah. Andrew dan saya sangat menyesal untuk hal itu," katanya.
Pada Senin lalu, Komisi Kerajaan di sektor ini menyerahkan laporan akhir yang menyerukan perubahan aturan, sekaligus penerapan lebih banyak regulasi lain, serta pengawasan yang lebih ketat di sektor bank, termasuk empat bank besar di Australia.
Investigasi selama setahun mengungkapkan pelanggaran yang merajalela dan perlakuan buruk terhadap nasabah. Hal itu merujuk pada lebih dari 20 kasus yang ditangani regulator dengan kemungkinan penuntutan.
Bank-bank besar mendapat kritik tajam. Henry dan Thorburn turut dikecam karena tidak mau mengakui kesalahan organisasi mereka.
"Setelah mendengar dari CEO, Tuan Thorburn, dan Ketua, Dr. Henry, saya tidak seyakin seperti yang saya harapkan bahwa pelajaran-pelajaran di masa lalu telah dipelajari," kata Komisioner Penyelidikan yang juga mantan Hakim Pengadilan Tinggi Australia Kenneth Hayne.
CNN
0 komentar :
Posting Komentar