Malam Munajat 212 |
Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu DKI Burhanuddin menyampaikan perwakilan MUI DKI dipanggil sebagai penyelenggara.
"Hari ini kami agenda kan bertemu pengelola Monas dan MUI DKI," kata Burhan saat dihubungi media, Senin (25/2).
Burhan mengatakan MUI DKI akan dimintai klarifikasi terkait dugaan pelanggaran pemilu di gelaran tersebut.
Burhan menyebut pihaknya saat ini belum bisa menyimpulkan terkait indikasi pelanggaran pemilu dalam acara yang diselenggarakan pada Kamis (21/2) malam.
"Sampai hari ini kami masih melakukan penelusuran dan mengumpulkan bukti-bukti," tuturnya.
Bawaslu DKI memutuskan untuk mengusut penyelenggaraan Malam Munajat 212 karena diduga ada unsur pelanggaran pemilu.
Indikasi pelanggaran pemilu mencuat usai beberapa tokoh politik hadir dan berorasi. Selain itu ditemukan beberapa atribut kampanye dari kubu paslon 02 Prabowo-Sandi.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat menyampaikan orasi dan meminta massa untuk meneriakkan pasangan calon 02. Begitu pula Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang mengacungkan pose dua jari di acara itu.
Sementara, Ketua MUI DKI KH Munahar Muchtar menegaskan tak pernah mengundang tokoh politik untuk hadir dalam acara Senandung Salawat dan Zikir Nasional atau Malam Munajat 212.
Menurutnya para politikus yang hadir dalam acara itu datang sebagai pribadi. Sebab MUI DKI tak bisa dilarang karena acara tersebut terbuka untuk umum.
"MUI DKI Jakarta tidak pernah mengirimkan undangan khusus kepada para tokoh politik. Kalaupun ternyata ada beberapa yang hadir, tentu mereka datang sebagai pribadi, seorang warga negara, kami terbuka menerima tidak melarang mereka untuk hadir. Siapapun tokohnya," kata Munahar dalam keterangan resmi yang diterima media.
0 komentar :
Posting Komentar