JAKARTA, JMI -- PT Bank BTPN Tbk hari ini resmi beroperasi sebagai bank baru hasil penggabungan usaha (merger) antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Dengan begitu, Bank BTPN akan menjadi suatu bank universal yang melayani segmen nasabah lebih luas, mulai dari segmen mass market (ritel) hingga korporasi.
“Bank hasil merger merupakan perpaduan yang ideal antara BTPN yang fokus pada segmen mass market dan usaha kecil dan menengah (UKM), dengan SMBCI yang fokus di segmen korporasi," ujar Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana kepada wartawan di Jakarta, Jumat, (1/2). Ia menjelaskan, kedua bank memiliki segmen dan model bisnis berbeda, tapi saling melengkapi.
Sebagai informasi, aset Bank BTPN per Desember 2018 sebesar Rp 189,92 triliun. Ongki mengatakan, dengan dukungan global dari SMBC dan kemampuan perbankan digital, Bank BTPN memiliki kemampuan dan peluang untuk memberikan pembiayaan kepada industri yang lebih luas dan pelayanan yang lebih fokus pada kebutuhan nasabah.
Ia menyebutkan, ada tiga strategi utama yang menjadi fokus Bank BTPN usai merger. Pertama, memastikan proses integrasi dan sinergi kedua bank berjalan lancar. Kedua, fokus dalam mengembangkan bisnis utama yang telah dimiliki kedua bank sebelumnya.
Ketiga, Bank BTPN akan melanjutkan inovasi dan transformasi.
“Kita akan terus mengembangkan bisnis pensiunan, bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah, bisnis pendanaan, perbankan digital melalui BTPN Wow! dan Jenius. Termasuk bisnis korporasi yang sebelumnya dimiliki SMBCI,” jelas Ongki.
Menurutnya, Bank BTPN memiliki potensi untuk mengembangkan segmen pasar yang belum tersentuh, seperti segmen korporasi menengah dan UKM yang lebih besar (segmen komersial) serta mengembangkan cakupan bisnis ritel. Inovasi pun dilakukan dengan memperbesar skala model bisnis BTPN Wow! dan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas.
Sementara itu, transformasi dilakukan dengan digitalisasi pada bisnis pensiun, mikro, kecil dan menengah demi meningkatkan produktivitas dan lebih kompetitif. “Ini merupakan awal perjalanan Bank BTPN sebagai bank baru yang lebih besar dan kuat. Kami percaya, Bank BTPN dapat menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberdayakan berjuta rakyat Indonesia untuk hidup yang lebih berarti,” katanya.
RPB
“Bank hasil merger merupakan perpaduan yang ideal antara BTPN yang fokus pada segmen mass market dan usaha kecil dan menengah (UKM), dengan SMBCI yang fokus di segmen korporasi," ujar Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana kepada wartawan di Jakarta, Jumat, (1/2). Ia menjelaskan, kedua bank memiliki segmen dan model bisnis berbeda, tapi saling melengkapi.
Sebagai informasi, aset Bank BTPN per Desember 2018 sebesar Rp 189,92 triliun. Ongki mengatakan, dengan dukungan global dari SMBC dan kemampuan perbankan digital, Bank BTPN memiliki kemampuan dan peluang untuk memberikan pembiayaan kepada industri yang lebih luas dan pelayanan yang lebih fokus pada kebutuhan nasabah.
Ia menyebutkan, ada tiga strategi utama yang menjadi fokus Bank BTPN usai merger. Pertama, memastikan proses integrasi dan sinergi kedua bank berjalan lancar. Kedua, fokus dalam mengembangkan bisnis utama yang telah dimiliki kedua bank sebelumnya.
Ketiga, Bank BTPN akan melanjutkan inovasi dan transformasi.
“Kita akan terus mengembangkan bisnis pensiunan, bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah, bisnis pendanaan, perbankan digital melalui BTPN Wow! dan Jenius. Termasuk bisnis korporasi yang sebelumnya dimiliki SMBCI,” jelas Ongki.
Menurutnya, Bank BTPN memiliki potensi untuk mengembangkan segmen pasar yang belum tersentuh, seperti segmen korporasi menengah dan UKM yang lebih besar (segmen komersial) serta mengembangkan cakupan bisnis ritel. Inovasi pun dilakukan dengan memperbesar skala model bisnis BTPN Wow! dan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas.
Sementara itu, transformasi dilakukan dengan digitalisasi pada bisnis pensiun, mikro, kecil dan menengah demi meningkatkan produktivitas dan lebih kompetitif. “Ini merupakan awal perjalanan Bank BTPN sebagai bank baru yang lebih besar dan kuat. Kami percaya, Bank BTPN dapat menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberdayakan berjuta rakyat Indonesia untuk hidup yang lebih berarti,” katanya.
RPB
0 komentar :
Posting Komentar