JAKARTA, JMI -- Uni Eropa mengatakan perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, Twitter dan Mozilla harus berbuat 'banyak' untuk memberantas berita palsu. Berita palsu yang dimaksud adalah ketika Eropa masuk musim pemilu atau perusahaan yang menghadapi ancaman aturan.
Dilansir dari Reuters, hal ini diungkapkan Uni Eropa pada Selasa (29/1). Selain perusahaan teknologi, perusahaan dan lembaga yang berkaitan dengan industri periklanan pun sudah melakukan penandatangan kode perilaku terkait aturan yang sama.
Eksekutif Uni Eropa mengatakan bahwa para penandatangan kode praktik telah mengambil langkah-langkah untuk menghapus akun palsu dan membatasi situs yang mempromosikan berita palsu. Namun, sayangnya masih kurang dan membutuhkan aksi serupa yang lebih banyak.
"Sekarang mereka harus memastikan alat-alat ini tersedia untuk semua orang di seluruh UE. Mereka memantau efisiensinya dan terus-menerus beradaptasi dengan cara-cara baru yang digunakan oleh pelaku yang menyebarkan disinformasi. Tidak ada waktu untuk dihabiskan," kata Komisioner Uni Eropa Andrus Ansip.
Parlemen Eropa akan mengadakan pemilihan pada bulan Mei. Pemilihan ini membuat Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Yunani, Polandia, Portugal dan Ukraina akan melakukan pemilihan beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya, terdapat tuduhan kepada Rusia yang menyebarkan informasi palsu untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS dan referendum Inggris mengenai keanggotaan Uni Eropa pada 2016, serta pemilihan nasional Jerman pada 2017.
Komisi meminta Facebook untuk memberikan kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana ia menggunakan alat-alatnya untuk melawan berita palsu dan mengatakan kepada Google untuk memperluas tindakannya ke lebih banyak negara Uni Eropa.
Sementara itu, terhadap Twitter harus memberikan rincian lebih lanjut tentang langkah-langkahnya. Terakhir, browser online Mozilla harus memiliki lebih banyak informasi tentang bagaimana itu akan membatasi rincian tentang kegiatan browsing pengguna.
Google mengatakan telah mengumumkan beberapa langkah seperti mengungkapkan apakah organisasi politik atau kelompok advokasi masalah politik membayar untuk iklan pemilihan parlemen Eropa, dan mendirikan perpustakaan dengan rincian ini.
Project Shield Google akan membantu melindungi kelompok kampanye dan jurnalis dari serangan dunia maya. Facebook mengatakan pertempuran melawan berita palsu adalah yang sedang berlangsung.
Twitter mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah membuat beberapa perubahan termasuk peningkatan kebijakan keselamatan. Mereka pun merubah alat dan sumber daya yang lebih baik untuk mendeteksi dan menghentikan aktivitas jahat, standar periklanan yang lebih ketat, dan peningkatan transparansi untuk mempromosikan pemahaman publik yang lebih baik tentang semua bidang ini.
Sementara itu, Mozilla tidak punya komentar langsung.
CNN
Dilansir dari Reuters, hal ini diungkapkan Uni Eropa pada Selasa (29/1). Selain perusahaan teknologi, perusahaan dan lembaga yang berkaitan dengan industri periklanan pun sudah melakukan penandatangan kode perilaku terkait aturan yang sama.
Eksekutif Uni Eropa mengatakan bahwa para penandatangan kode praktik telah mengambil langkah-langkah untuk menghapus akun palsu dan membatasi situs yang mempromosikan berita palsu. Namun, sayangnya masih kurang dan membutuhkan aksi serupa yang lebih banyak.
"Sekarang mereka harus memastikan alat-alat ini tersedia untuk semua orang di seluruh UE. Mereka memantau efisiensinya dan terus-menerus beradaptasi dengan cara-cara baru yang digunakan oleh pelaku yang menyebarkan disinformasi. Tidak ada waktu untuk dihabiskan," kata Komisioner Uni Eropa Andrus Ansip.
Parlemen Eropa akan mengadakan pemilihan pada bulan Mei. Pemilihan ini membuat Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Yunani, Polandia, Portugal dan Ukraina akan melakukan pemilihan beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya, terdapat tuduhan kepada Rusia yang menyebarkan informasi palsu untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS dan referendum Inggris mengenai keanggotaan Uni Eropa pada 2016, serta pemilihan nasional Jerman pada 2017.
Komisi meminta Facebook untuk memberikan kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana ia menggunakan alat-alatnya untuk melawan berita palsu dan mengatakan kepada Google untuk memperluas tindakannya ke lebih banyak negara Uni Eropa.
Sementara itu, terhadap Twitter harus memberikan rincian lebih lanjut tentang langkah-langkahnya. Terakhir, browser online Mozilla harus memiliki lebih banyak informasi tentang bagaimana itu akan membatasi rincian tentang kegiatan browsing pengguna.
Google mengatakan telah mengumumkan beberapa langkah seperti mengungkapkan apakah organisasi politik atau kelompok advokasi masalah politik membayar untuk iklan pemilihan parlemen Eropa, dan mendirikan perpustakaan dengan rincian ini.
Project Shield Google akan membantu melindungi kelompok kampanye dan jurnalis dari serangan dunia maya. Facebook mengatakan pertempuran melawan berita palsu adalah yang sedang berlangsung.
Twitter mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah membuat beberapa perubahan termasuk peningkatan kebijakan keselamatan. Mereka pun merubah alat dan sumber daya yang lebih baik untuk mendeteksi dan menghentikan aktivitas jahat, standar periklanan yang lebih ketat, dan peningkatan transparansi untuk mempromosikan pemahaman publik yang lebih baik tentang semua bidang ini.
Sementara itu, Mozilla tidak punya komentar langsung.
CNN
0 komentar :
Posting Komentar