JAKARTA, JMI - Satgas Nusantara Polri mengajak mahasiswa ikut memerangi hoax, khususnya saat pemilu. Polri mengingatkan mahasiswa jangan menelan mentah-mentah informasi ataupun berita yang beredar di media sosial dan di media mana sekalipun.
"Berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan damai dan sejuk menjelang, pada saat dan setelah pemilu 2019.
Ini yang kami harapkan dari satgas Nusantara. Mahasiswa saya harap tetap menjadi pendingin, mendinginkan, dan berpikir rasional serta cerdas," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran, beliau kebetulan mewakili bapak Irjen Pol. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si yang berhalangan Hadir, dalam seminar Milenial Anti-Hoax di Universitas Nasional, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2018).
Fadil mengatakan, menjelang pemilu, banyak hoax yang beredar di masyarakat lewat media sosial di internet maupun dipesan electronik. Menurutnya, mahasiswa harus menangkal peredaran hoax minimal dengan memastikan sumber informasi yang benar dan terpercaya.
"Yang pertama, jika ada berita hoax, cek dan ricek. Cek sumbernya maupun siapa orang yang memberitakan. Yang kedua, jangan hanya percaya satu sumber, ketika ada informasi di medsos, konfirmasi lagi ke media mainstream," ujarnya.
Beliau juga mengingatkan tentang bahaya hoax yang dinilai merusak akal sehat. Fadil mengimbau setiap informasi yang diduga bohong segera dilaporkan.
"Yang berikutnya, laporkan jika ada konten di media sosial yang menurut adik-adik mahasiswa mengandung berita-berita bohong yang dapat memecah belah bangsa ini yang dapat mengganggu rasa aman," pungkasnya.
M.SOFYAN H/JMI/RED
"Berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan damai dan sejuk menjelang, pada saat dan setelah pemilu 2019.
Ini yang kami harapkan dari satgas Nusantara. Mahasiswa saya harap tetap menjadi pendingin, mendinginkan, dan berpikir rasional serta cerdas," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran, beliau kebetulan mewakili bapak Irjen Pol. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si yang berhalangan Hadir, dalam seminar Milenial Anti-Hoax di Universitas Nasional, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2018).
Fadil mengatakan, menjelang pemilu, banyak hoax yang beredar di masyarakat lewat media sosial di internet maupun dipesan electronik. Menurutnya, mahasiswa harus menangkal peredaran hoax minimal dengan memastikan sumber informasi yang benar dan terpercaya.
"Yang pertama, jika ada berita hoax, cek dan ricek. Cek sumbernya maupun siapa orang yang memberitakan. Yang kedua, jangan hanya percaya satu sumber, ketika ada informasi di medsos, konfirmasi lagi ke media mainstream," ujarnya.
Beliau juga mengingatkan tentang bahaya hoax yang dinilai merusak akal sehat. Fadil mengimbau setiap informasi yang diduga bohong segera dilaporkan.
"Yang berikutnya, laporkan jika ada konten di media sosial yang menurut adik-adik mahasiswa mengandung berita-berita bohong yang dapat memecah belah bangsa ini yang dapat mengganggu rasa aman," pungkasnya.
M.SOFYAN H/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar