JAKARTA, JMI -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini, Rabu (30/1) bergerak melemah terhadap dolar AS. Pada pukul 9.46 WIB, rupiah bergerak melemah 29 poin menjadi Rp 14.123 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.094 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi nilai tukar rupiah pada Rabu ini akan bergerak melemah dipicu stabilnya dolar AS. "Sentimen dari stabilnya indeks dolar dan lelang SUN kemarin, kemungkinan akan membuat rupiah melemah," ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (30/1).
Menurut dia, stabilnya dolar ditopang oleh bervariasinya sentimen yang terjadi. Salah satunya adalah ekspektasi pasar terhadap kemungkinan tidak akan dinaikannya tingkat suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) akibat kinerja perusahaan-perusahaan AS melemah sebagai sinyal perlambatan ekonomi negara tersebut.
"Selain itu, kembali tingginya ketidakpastian terkait perjanjian perdagangan antara AS-China, setelah AS menuduh perusahaan teknologi China Huawei melanggar sanksi AS atas Iran, membuat investor tidak dapat melepaskan dolar sebagai aset 'safe haven'," ujar Ahmad.
Dari dalam negeri sendiri, penurunan terhadap penawaran yang masuk terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin dari Rp 55,6 triliun menjadi Rp 48,6 triliun, menjadi katalis yang cukup negatif terhadap rupiah.
"Rupiah kemungkinan melemah ke angka Rp 14.050 sampai dengan Rp 14.100 per dolar AS," kata Ahmad.
RPB
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi nilai tukar rupiah pada Rabu ini akan bergerak melemah dipicu stabilnya dolar AS. "Sentimen dari stabilnya indeks dolar dan lelang SUN kemarin, kemungkinan akan membuat rupiah melemah," ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (30/1).
Menurut dia, stabilnya dolar ditopang oleh bervariasinya sentimen yang terjadi. Salah satunya adalah ekspektasi pasar terhadap kemungkinan tidak akan dinaikannya tingkat suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) akibat kinerja perusahaan-perusahaan AS melemah sebagai sinyal perlambatan ekonomi negara tersebut.
"Selain itu, kembali tingginya ketidakpastian terkait perjanjian perdagangan antara AS-China, setelah AS menuduh perusahaan teknologi China Huawei melanggar sanksi AS atas Iran, membuat investor tidak dapat melepaskan dolar sebagai aset 'safe haven'," ujar Ahmad.
Dari dalam negeri sendiri, penurunan terhadap penawaran yang masuk terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin dari Rp 55,6 triliun menjadi Rp 48,6 triliun, menjadi katalis yang cukup negatif terhadap rupiah.
"Rupiah kemungkinan melemah ke angka Rp 14.050 sampai dengan Rp 14.100 per dolar AS," kata Ahmad.
RPB
0 komentar :
Posting Komentar