La Nyalla |
Anggota BPN Ferdinand Hutahean, mengatakan yang dilakukan La Nyalla serupa dengan Ratna Sarumpaet saat berbohong soal dipukuli.
"La Nyalla sudah mengakui menyebar fitnah dan hoaks, derajat hukumnya sama dengan Ratna. Tidak perlu tunggu laporan, penyidik kepolisian harus segera menjemput La Nyalla dan melakukan proses hukum," ucar Ferdinand, Jumat (14/12).
Ferdinand menjelaskan saat ini posisi La Nyalla sama dengan Ratna. Permintaan maaf tak menghapus pidana.
Mantan relawan Jokowi itu menyampaikan penyidikan terhadap La Nyalla akan membersihkan nama Jokowi. Kemudian, tuduhan liar ke Timses Prabowo-Hatta juga akan terungkap
"Polisi harus bekerja. La Nyalla akan dimintai keterangan siapa yang menyuruh, membiayai. Jangan-jangan La Nyalla otaknya, dia biayai sendiri, dan dilakukan sendiri tidak ada yang menyuruh," tandas Ferdinand.
Terlepas dari permintaan itu, Ferdinand yang menjabat Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat mengaku tak heran bila kepolisian enggan menindaklanjuti pernyataan La Nyalla.
"Kami sih pesimis. Salah satu alasan kami menolak rezim ini satu periode lagi adalah ketidakadilan penegakan hukum," tutur Ferdinand.
Sebelumnya, mantan Timses Prabowo-Hatta, La Nyalla Mattalitti memutuskan bergabung dengan Jokowi di Pilpres 2014. Politisi Partai Bulan Bintang itu pun mengungkap hal mengejutkan.
La Nyalla mengaku menyebarkan fitnah Jokowi keturunan PKI dan China. Mantan Ketua Umum PSSI itu lantas meminta maaf kepada Jokowi dan jajarannya.
"Pertama kali saya begitu mau mendukung Pak Jokowi. Saya datang ke beliau, saya minta maaf, bahwa saya yang isukan pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah pak Jokowi Kristen, China," ujar La Nyalla saat ditemui di kediaman Ma'ruf, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (11/12).
0 komentar :
Posting Komentar