Ilustrasi |
Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama peso Filipina 0,3 persen, baht Thailand 0,21 persen, ringgit Malaysia 0,18 persen, yen Jepang 0,16 persen, won Korea Selatan 0,07 persen, dan dolar Singapura 0,02 persen. Hanya dolar Hong Kong yang melemah 0,05 persen.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju, mayoritas berada di zona hijau. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,33 persen dari dolar AS. Sementara franc Swiss menguat 0,2 persen, dolar Australia 0,13 persen, euro Eropa 0,09 persen, poundsterling Inggris 0,05 persen, dan dolar Kanada 0,01 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi memperkirakan rupiah kembali melanjutkan penguatannya pada hari ini. Namun, penguatannya tidak signifikan karena jelang akhir tahun sudah minim sentimen baru di pasar mata uang.
"Sebenarnya cenderung stabil karena risk appetite pelaku pasar tidak ada lagi (jelang tutup tahun)," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/12).
Sementara sentimen terakhir yang membayangi rupiah adalah kekhawatiran akan perekonomian 2019. Di luar itu, tidak ada lagi sentimen baru, termasuk dari dalam negeri.
"Kebijakan Bank Indonesia juga belum ada yang baru lagi, begitu juga dengan pemerintah," pungkasnya.
0 komentar :
Posting Komentar