WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Bekasi Batalkan CFN, Warga Diminta Perbanyak Zikir

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
BEKASI, JMI -- Pemerintah Kota Bekasi membatalkan rencana pelaksanaan car free night (CFN) atau malam bebas kendaraan di ruas protokol Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta warga mengisi malam pergantian tahun baru dengan zikir dan doa.

Rahmat menilai penyelenggaraam CFN berpotensi lebih banyak menimbulkan hal negatif daripada manfaat positif bagi masyarakat. "Lebih banyak mudharatnya, nanti warga mesti bawa petasan. Jadi sudahlah car free day itu cukup Ahad pagi saja," katanya, Senin (31/12).

Lelaki yang akrab disapa Pepen itu mengimbau warga mengisi malam tahun baru dengan kegiatan keagamaan seperti berdoa dan berzikir. Ia menilai pergantian tahun merupakan momen masyarakat menyambut peradaban baru sehingga imbauan berdoa dan berzikir bukan ditujukan untuk mensakralkan pergantian tahun masehi.

"Di rumah saja zikir, di kantor silakan, di masjid silakan, tidak perlu euforia. Saya juga sudah tanya saat apel pagi ini, 'you bisa jamin nggak car free night itu dilakukan, terus warga nggak bawa petasan, kembang api?' Kan sulit, nanti kita malah represif," ujarnya.

Di satu sisi, Pepen mengatakan CFN akan menutup ruas protokol Ahmad Yani selama kurang lebih 1,5 jam. Alhasil, arus lalu lintas pengendara akan terganggu.

"Bagi saya, malam tahun baru itu punya esensi khusus," ujar dia.

Pemkot Bekasi pada awalnya direncanakan untuk menggelar CFN di Jalan Ahmad Yani. Gelaran CFN telah menjadi kegiatan rutinitas di Kota Bekasi sejak tiga tahun silam. Adapun konsep CFN sama seperti car free day yang rutin digelar setiap Ahad pagi. Dengan dibatalkannya CFN, maka penutupan Jalan Ahmad Yani pun batal dilakukan.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Indarto, menambahkan, terdapat 300 personel kepolisian yang akan mengamankan keramaian pergantian tahun. Khusus di Jalan Ahmad Yani, ia menjelaskan polisi akan memberikan ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi dan tidak akan melalukan intervensi.

Polisi pun tak akan mengatur lalu lintas secara ketat mulai pukul 23.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Alasannya, dipastikan jalan akan tertutup oleh kendaraan masyarakat dan akan kembali terurai kembali dengan sendirinya.

"Ya, kita toleransi untuk masyarakat bagi yang mau bersenang-senang. Nanti sekitar pukul 24.00 WIB atau 00.30 WIB kita atur lagi," ujarnya.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

SMK NEGERI 6 Kuningan Selalu Meningkatkan Mutu pendidikan secara Berkelanjutan dan inovatif

Kuningan, JMI - Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) akan selalu berkelanjutan untuk Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki per...