Sekretaris Jenderal Jami'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia, Miftahul Fallah |
Sekretaris Jenderal JATMI, Miftahul Fallah, mengatakan dukungan itu bakal dibahas di rapat kerja nasional (rakernas) pada 23-25 November 2018 di Semarang.
"Nanti dibahas di rakernas itu. Tapi kelihatannya feeling kiai-kiai pengamal tarekat ini memang tetap memberikan dukungan pada Pak Jokowi untuk memimpin Indonesia ke depan," ujar Miftahul saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) di Jakarta, Senin (19/11).
JATMI adalah organisasi masyarakat Islam yang terdiri dari ulama-ulama ahli tarekat atau ilmu tasawuf.
Pembukaan rakernas renacnanya bakal diikuti oleh sekitar 5.000 orang dan dibuka oleh Menkopolhukam Wiranto. Nantinya pembahasan rakernas bakal diikuti 400 ulama tarekat.
Dukungan kepada Jokowi, katanya, merupakan bentuk prinsip ulama tarekat yang tidak akan bughat atau melawan pemerintahan yang sah.
"Dengan argumentasi gagasan pembangunan-pembangunan yang dilakukan Pemerintah bisa selesai, jangan berhenti di tengah jalan," ucapnya.
Selain membahas dukungan politik, Miftahul mengatakan akan ada juga pembahasan beberapa isu kebangsaan.
"Nanti soal bendera tauhid juga akan kita bahas. Kemungkinan perda syariah juga," tutur dia.
Kerahkan Kiai dan Ulama
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, sebelumnya telah meminta para kiai dan santri untuk ikut memberikan informasi positif terkait keberhasilan petahana. Hal itu ia sampaikan saat berpidato di Aula UTC, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/11).
Erick mengatakan kiprah pemerintahan Jokowi telah menghasilkan capaian-capaian yang dirasakan umat muslim.
"Saya berharap para kiyai dan santri jangan segan-segan dan takut untuk memberikan informasi yang benar, serta hal-hal positif yang sudah dilakukan pemerintah, terutama keberhasilan dari kebijakan Presiden Joko Widodo," ujar Erick dalam keterangan tertulis.
Di depan ribuan kiai dan santri, Erick mengklaim pemerintahan Jokowi telah berhasil melakukan perbaikan pendidikan, ekonomi umat, serta keringanan ekonomi rakyat.
Hal itu, kata Erick, tercermin dalam program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Erick juga mengatakan Jokowi telah membuka kesempatan untuk kamu muda mengembangkan industri kreatif.
Erick mengatakan hal itu yang membuatnya yakin meninggalkan jabatan Presiden Klub Inter Milan dan pulang ke Indonesia untuk bergabung dengan Jokowi-Ma'ruf.
"Presiden Jokowi sangat memperhatikan bagaimana industri kreatif bisa menjadi tulang punggung, sehingga mendorong kepada generasi muda, para santri, dan milenial untuk ikut berperan melalui ekonomi kreatif," tutur dia.
0 komentar :
Posting Komentar