BERAU, JMI -- Terkait pembangunan sarana air bersih tahun anggaran 2018 yang dikerjakan dari mulai tanggal 25 Juni 2018 - 21 Desember 2018, masa pekerjaan 180 hari kalender sumber dana APBD kabupaten senilai Rp 16.625.505.000, disinyalir tidak rampung di tanggal yang di tentukan sesuai kontrak, karna kondisi bangunan bendungan terlihat runtuh.
Kepala Kampung Berantai, Kec. Tabalar Ulu, KR menjelaskan, "Jika pihak yang terkait sudah menjelaskan ke masyarakat jika pembangunan tidak rampung ditanggal 21 Desember 2018, dan meminta perpanjangan," Tandas KR.
Senada dengan KR, staf kampung PR pun menjelaskan ke tim JMI, Pembangunan Sarana Air Bersih yang runtuh diduga kuat tidak ada Uji Kelayakan, dan tidak ada sosialisasi ke masyarakat. Masuk tanpa permisi, jika ada sosialisasi masyarakat bisa menjelaskan keadaan lokasi, namun menurut sumber ini cuma melihat disinyalir hanya mengira-ngira, makanya tidak menggunakan Pondasi cakar ayam yang akhirnya runtuh. dan PR pun menjelaskan ke tim JMI menurut pengawas di lapangan, pembangunan proyek sarana air bersih yang menyebabkan bendungan jebol menurut informasinya yang diperoleh ditenggarai belum dibayar, dan akan membangun ulang bendungan yang runtuh, pekerjaan tetap dilanjutkan dan tidak rampung di tanggal yang telah ditentuka sesuai kontrak, dan akan rampung di tahun depan 2019.
"Di dalam berita acara rapat akan ada penambahan sarana pipa pompanya untuk menyalurkan kemasyarakat," jelas PR selaku staf kampung. Pembangunan sarana air bersih kuat dugaan perencanaan gagal dan tidak ada uji kelayakan, sehingga pembangunan yang diprogramkan runtuh, tragisnya malah ada perpanjangan waktu. Perencanaan anggaran yang telah diketuk dan rampung di tanggal 21 Desember 2018 dengan anggaran yang fantastis, kuat dugaan salah perencanaan (gagal), kerja asal jadi.
Rina A/jmi/red
Kepala Kampung Berantai, Kec. Tabalar Ulu, KR menjelaskan, "Jika pihak yang terkait sudah menjelaskan ke masyarakat jika pembangunan tidak rampung ditanggal 21 Desember 2018, dan meminta perpanjangan," Tandas KR.
Senada dengan KR, staf kampung PR pun menjelaskan ke tim JMI, Pembangunan Sarana Air Bersih yang runtuh diduga kuat tidak ada Uji Kelayakan, dan tidak ada sosialisasi ke masyarakat. Masuk tanpa permisi, jika ada sosialisasi masyarakat bisa menjelaskan keadaan lokasi, namun menurut sumber ini cuma melihat disinyalir hanya mengira-ngira, makanya tidak menggunakan Pondasi cakar ayam yang akhirnya runtuh. dan PR pun menjelaskan ke tim JMI menurut pengawas di lapangan, pembangunan proyek sarana air bersih yang menyebabkan bendungan jebol menurut informasinya yang diperoleh ditenggarai belum dibayar, dan akan membangun ulang bendungan yang runtuh, pekerjaan tetap dilanjutkan dan tidak rampung di tanggal yang telah ditentuka sesuai kontrak, dan akan rampung di tahun depan 2019.
"Di dalam berita acara rapat akan ada penambahan sarana pipa pompanya untuk menyalurkan kemasyarakat," jelas PR selaku staf kampung. Pembangunan sarana air bersih kuat dugaan perencanaan gagal dan tidak ada uji kelayakan, sehingga pembangunan yang diprogramkan runtuh, tragisnya malah ada perpanjangan waktu. Perencanaan anggaran yang telah diketuk dan rampung di tanggal 21 Desember 2018 dengan anggaran yang fantastis, kuat dugaan salah perencanaan (gagal), kerja asal jadi.
Rina A/jmi/red
0 komentar :
Posting Komentar