BANDUNG, JMI -- Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terus bertambah. Hingga Rabu (14/11) malam pukul 19.00 WIB total tercatat 463 warga mengungsi.
Angka itu bertambah 85 orang dari 378 warga sejak Senin (13/11) kemarin.
Ketiga kecamatan yang direndam banjir yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Bojongsoang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan para pengungsi tersebut terdiri dari 140 kepala keluarga. Sebanyak 59 di antaranya ialah lansia, 31 balita, 4 ibu hamil, dan 2 orang disabilitas.
"Para pengungsi ditampung di tujuh lokasi evakuasi yang terdiri dari aula, kantor kecamatan, rumah ibadah, dan kantor rukun warga," kata Sudrajat.
Selain pemukiman, lanjut dia, terdapat bangunan sekolah dan rumah ibadah yang juga terendam.
"Total keseluruhan sarana dan prasarana yang terendam banjir, yaitu 350 rumah, 9 sekolah, dan 25 tempat ibadah," paparnya.
Meski tidak ada laporan bangunan yang terendam bertambah, ia berujar, jumlah pengungsi lansia dan balita terus bertambah sampai saat ini. Penambahan pengungsi itu menurutnya sudah diantisipasi BPBD sehingga bantuan logistik dapat disalurkan.
"Bantuan logistiknya berupa paket sandang, selimut, dan kids wear. Sejak dua hari lalu sudah disalurkan melalui kecamatan. Selebihnya sedang dilakukan penghitungan logistik yang dibutuhkan," ucapnya.
Adapun tinggi muka air yang merendam tiga kecamatan tersebut bervariasi antara 40 sampai 100 sentimeter. Sedangkan di beberapa kampung atau desa, air sudah surut dilihat dari tinggi air di Sungai Cikapundung, Sungai Cisangkuy, dan Sungai Citarum.
"BPBD Kabupaten Bandung masih memantau lokasi banjir dan baru saja mengaktifkan posko di Kecamatan Baleendah," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan menyatakan wilayahnya siaga satu bencana alam. Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi menyebut telah terjadi 132 bencana alam, mulai dari longsor hingga banjir di wilayah Jabar, hingga 13 November 2018.
Angka itu bertambah 85 orang dari 378 warga sejak Senin (13/11) kemarin.
Ketiga kecamatan yang direndam banjir yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Bojongsoang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan para pengungsi tersebut terdiri dari 140 kepala keluarga. Sebanyak 59 di antaranya ialah lansia, 31 balita, 4 ibu hamil, dan 2 orang disabilitas.
"Para pengungsi ditampung di tujuh lokasi evakuasi yang terdiri dari aula, kantor kecamatan, rumah ibadah, dan kantor rukun warga," kata Sudrajat.
Selain pemukiman, lanjut dia, terdapat bangunan sekolah dan rumah ibadah yang juga terendam.
"Total keseluruhan sarana dan prasarana yang terendam banjir, yaitu 350 rumah, 9 sekolah, dan 25 tempat ibadah," paparnya.
Meski tidak ada laporan bangunan yang terendam bertambah, ia berujar, jumlah pengungsi lansia dan balita terus bertambah sampai saat ini. Penambahan pengungsi itu menurutnya sudah diantisipasi BPBD sehingga bantuan logistik dapat disalurkan.
"Bantuan logistiknya berupa paket sandang, selimut, dan kids wear. Sejak dua hari lalu sudah disalurkan melalui kecamatan. Selebihnya sedang dilakukan penghitungan logistik yang dibutuhkan," ucapnya.
Adapun tinggi muka air yang merendam tiga kecamatan tersebut bervariasi antara 40 sampai 100 sentimeter. Sedangkan di beberapa kampung atau desa, air sudah surut dilihat dari tinggi air di Sungai Cikapundung, Sungai Cisangkuy, dan Sungai Citarum.
"BPBD Kabupaten Bandung masih memantau lokasi banjir dan baru saja mengaktifkan posko di Kecamatan Baleendah," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan menyatakan wilayahnya siaga satu bencana alam. Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi menyebut telah terjadi 132 bencana alam, mulai dari longsor hingga banjir di wilayah Jabar, hingga 13 November 2018.
0 komentar :
Posting Komentar