 |
| Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Barat, Uung Mashuri |
Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Barat, Uung Mashuri mengatakan, Konfercab adalah sebuah keharusan karena merupakan amanat organisasi. Kendati begitu, Konfercab jangan hanya sekadar memilih pimpinan dan pengurus organisasi semata.
Lebih dari itu, kata dia, Konfercab sejatinya harus menjadi ajang untuk merawat NU melalui berbagai terobosan program untuk kemajuan umat dan bangsa.
“Jangan sampai konfercab ini menghilangkan substansinya, yaitu merawat NU dengan menjalankan program-program yang mengakar ke berbagai tingkatan pengurus, pesantren dan jama’ah,” ujar Uung kepada, Jurnal Media Indonesia, Rabu (3/10/2018).
Uung yang juga Sekretaris JATMAN Subang dan juga mantan ketua Ansor Subang 2 periode, mengimbau kepada para kandidat ketua yang akan berkompetisi, agar menghindari praktik-praktik menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasaan. Sebab, hal tersebut sangat potensial merusak NU itu sendiri.
“Siapapun boleh berlomba berkhidmat buat NU, Fastabiqul Khairat. Namun, konfercab NU hendaknya menghindari cara-cara yang yang bisa merusak NU itu sendiri, (yakni) jangan pernah menghalalkan segala cara untuk memperoleh sebuah kekuasaan, sebab kerap timbul konflik yang berujung perpecahan. Padahal di NU, memimpin adalah sebuah amanat dan khidmah kepada umat, sehingga komitmen dan keihklasan sangat diperlukan,” tegasnya.
Calon Pemimpin NU Harus Ikhlas dan Visioner
Terkait kriteria pemimpin PCNU kedepan, Uung berharap, Konfercab kali ini bisa melahirkan pemimpin NU yang berjiwa ikhlas, berwawasan visioner dan mengakar, sehingga bisa menelurkan terobosan-terobosan program inovatif yang bermanfaat untuk umat.
“Kita berharap, dalam konfercab ini semoga lahir pemimpin NU Subang yang progressif, visioner, mengakar, mengabdi secara ikhlas dan istiqomah. Sehingga mampu memunculkan ide kreatif dan inovatif agar semua program terarah, lancar dan dinikmati oleh ummat NU di Kabupaten Subang serta berakhir dengan Khusnul khotimah,” pungkas mantan Ketua PC GP Ansor Subang dua periode ini.
Agus hamdan/jmi/red
0 komentar :
Posting Komentar