Prabowo dan Sandiaga |
Muzani mengaku pada pilpres kali ini koalisi pendukung merasakan Prabowo dikepung dari berbagai lini.
"Kami merasakan terus terang ini adalah bobot terberat beliau [Prabowo] menjadi calon presiden. Jadi kami merasa bahwa Prabowo saat ini dikepung," kata Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (10/10).
Pada Pilpres 2009, kata Muzani, tidak ada pengerahan kepala daerah baik bupati, wali kota, hingga gubernur untuk mendeklarasikan dukungan kepada salah satu calon. Sedangkan saat ini menurutnya ada kesan pengerahan masif para kepala daerah.
Bahkan, Muzani mengatakan kepala daerah yang berasal dari koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga Uno tidak berani untuk mendeklarasikan dukungan. Meskipun, dia mengklaim pihaknya juga tidak memberi arahan tersebut.
Selain itu, Muzani menjelaskan 'kepungan' berikutnya berasal dari hasil berbagai lembaga survei terkait elektabilitas Prabowo hingga pemberitaan di media massa. Menurutnya, pemberitaan di media cenderung tidak berimbang dengan condong ke Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Pemberitaan Prabowo tidak boleh positif, rakyat yang mendukungnya harus dalam suasana kayak gini dan seterusnya," kata dia.
Begitu pula halnya dengan dukungan para pengusaha. Muzani menilai pengusaha yang hendak mendukung Prabowo-Sandi merasa khawatir karena sudah terikat proyek dengan pemerintah. Jika ada yang mau mendukung pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
"Karena mereka mengatakan bahwa proyek kami dengan pemerintah APBN atau APBD terancam," kata Muzani.
Meski ada upaya pengepungan yang diprediksi berlangsung hingga April mendatang, Muzani mengklaim Prabowo-Sandi tetap mendapat respons positif masyarakat.
Apalagi, kata Muzani, isu-isu terkait kondisi ekonomi yang semakin berat dirasakan langsung masyarakat. Koalisi pendukung pun terus meyakinkan agar Prabowo dapat terpilih nanti.
"Karena pada akhirnya demokrasi akan diterima dengan cara apapun bagaimana rakyat mempercayai kami, mandat itu bisa kami raih pada Rabu 17 April," kata Muzani.
0 komentar :
Posting Komentar