Dilansir Antara, Hadi Tjahjanto berangkat dari JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara pada pukul 08.20 WIB. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu bergerak menggunakan KRI Ngurah Rai.
Rombongan Panglima bertolak bersama Basarnas dan tim gabungan yang merupakan kapal kedua yang berangkat dari Tanjung Priok. Adapun kapal pertama telah diberangkatkan pada pukul 05.00 WIB.
Sebelum meninggalkan lokasi evakuasi, Hadi Tjahjanto sempat melihat puing-puing dan serpihan pesawat dan juga barang-barang pribadi korban yang telah dikumpulkan dari laut.
Tim pencarian telah memastikan area pencarian diperluas menjadi 15 mil laut. Selain mengevakuasi korban, tim SAR juga fokus untuk mencari badan utama pesawat Lion Air dan juga kotak hitam (black box).
Kotak hitam menjadi benda yang penting untuk ditemukan karena berisi data dan rekaman komunikasi selama penerbangan. Basarnas, dalam pencarian badan utama pesawat dan kotak hitam, menggunakan sonar pemetaan bawah laut yang memancarkan gelombang suara (multibeam echo sounder sonar).
Alat tersebut dapat menyisir benda logam yang berada di dalam laut, mempunyai daya jangkau yang luas. Jika sonar mendeteksi adanya badan pesawat, maka para penyelam akan segera diturunkan untuk memastikan keberadaannya.
Seiring proses evakuasi terus berlangsung, tim perusahaan manufaktur pesawat Boeing akan melakukan pertemuan dengan pihak maskapai Lion Air pada Rabu (31/10) siang. Pertemuan dilakukan terkait jatuhnya burung besi rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut.
"Tim Boeing akan menuju ke sini besok (Rabu), akan duduk dengan kami. Kami banyak pertanyaan pada mereka. Kami question mark ada apa karena ini pesawat baru," ujar Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut di RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta, Selasa (30/10).
.jpeg)
0 komentar :
Posting Komentar