WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Gempa Situbondo Sebabkan 498 Bangunan di Pulau Sapudi Rusak

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Pangdam V/ Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman meninjau kerusakan gempa di Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Kamis (11/10).
SURABAYA, JMI -- Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan, berdasarkan data sementara dari Polres Sumenep, 498 bangunan di Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, rusak akibat gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter (SR) di 61 kilometer timur laut Situbondo pada Kamis (11/10) dini hari. Bangunan yang rusak itu tersebar di dua Kecamatan yang ada di pulau tersebut, yakni Kecamatan Gayam, dan Kecamatan Nonggunong.

"Jumlah total kerusakan rumah, masjid, MI dan PAUD di Kecamatan Gayam dan Kecamatan Nonggunong sebanyak 498 unit," kata Barung di Surabya, Jumat (12/10).

Adapun rinciannya, bangunan yang rusak di Kecamatan Gayam, salah satu lokasinya terdapat di Desa Prambanan, sebanyak 183 bangunan. Terdiri dari 180 unit rumah, dua masjid, dan satu sekolah MI. Barung mengungkapkan, untuk 180 rumah, 41 unit rusak berat, 60 rusak sedang, dan 79 rusak ringan. Sementara satu masjid rusak berat, dan satunya rusak ringan.

Kemudian di Desa Gendang barat terdapat 62 bangunan rusak akibat gempa. Terdari dari 57 unit rumah, empat masjid, dan satu PAUD. Rinciannya, satu rumah rusak berat, 9 rusak sedang, dan 48 rusak ringan. Kemudian dua masjid rusak berat, dan dua lainnya rusak sedang. Sementara untuk PAUD mengalami rusak berat.

Selanjutnya di Desa Pancor terdapat 95 bangunan rusak akibat gempa. Terdiri dari 93 unit rumah, satu masjid, dan satu PAUD. Rinciannya, 14 rumah rusak berat, 13 rusak sedang, dan 66 rusak ringan. Sementara untuk masjid dan PAUD mengalami rusak ringan.

"Berikutnya di Desa Gayam terdapat 20 rumah rusak. Satu rusak berat dan 19 lainnya hanya rusak ringan," ujar Barung.

Selanjutnya di Desa Gendang Timur terdapat 14 bangunan rusak akibat gempa. Terdiri dari 11 rumah dan tiga unit masjid. Rinciannya, empat rumah mengalami rusak berat, empat rusak sedang, dan tiga rusak ringan. Sementara tiga masjid terdampak mengalami rusak berat.

Kemudian di Desa Karang Tengah terdapat 21 bangunan rusak. Terdiri dari 19 unit rumah dan dua masjid. Rinciannya, delapan rumah rusak berat, delapan rusak sedang, dan tiga rusak ringan. Adapun dua masjid yang terdampak menhalami rusak sedang dan rusak ringan.

Selanjutnya di Deaa Jambuir terdapat lima rumah rusak akibat gempa. Satu rumah mengalami rusak berat, tiga rusak sedang, dan satu rusak ringan. Kemudian di Desa Nyamplong terdapat 16 rumah rusak. Terdiri dari delapan unit rusak berat, empat rusak sedang, dan enam rusak ringan.

"Selanjutnya di Desa Kalowang terdapat delapan bangunan rusak akibat gempa. Rinciannya enam rumah dan dua masjid. Semuanya rusak sedang," kata Barung.

Sementara itu, lanjut Barung, data rumah rusak di Kecamatan Nonggunong sebanyak 71 unit. Terdiri dari 36 unit rusak berat, 20 unit rusak sedang, dan 15 unit rusak ringan. Sehingga jumlah total bangunan yang rusak sebanyak 498 unit.

"Data tersebut belum termasuk data kerusakan rumah dan masjid di Ds. Kalowang sebanyak 8 unit (6 unit rumah dan 2 unit masjid) karena saat ini masih dilakukan kroscek untuk menentukan klasifikasi tingkat kerusakannya," ujar Barung.

Barung mengungkapkan, gempa tersebut juga mebimbulkan kerugian lainnya. Dimana terdapat korban luka-luka 34 orang, korban patah tulang satu orang, dan korban meninggal dunia tiga orang, akibat gempa.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,3 skala richter (SR) terdadi di 61 kilometer timur laut Situbondo pada Kamis (11/10) dini hari. Peristiwa gempa tersebut berdampak parah di wilayah Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Kekecewaan Megawati soal Pilkada Serentak 2024, Ini Pernyataan Lengkapnya

Merasa Kecewa, Ini Pernyataan Lengkap Megawati soal Pilkada Serentak 2024 Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawat...