SD Negeri Poris Gaga 1 |
Penjualan buku paket tersebut di ketahui dalam sebuah percakapan di WhatsApp group SDN 1 Poris, seorang anggota group yang menggunakan nama SDN 1 Poris membagikan foto buku yang di maksud untuk di beli, kemudian terdapat di bawahnya berupa tulisan, selain itu juga orang tua siswa di suruh untuk membelinya langsung kepada wali kelas anaknya yang di ketahui berinisial R.
Seperti ini lah isi percakapan di WhatsApp Group :
SDN 1 PORIS : Seperti ini ayahnya rizky, hrga 73 rb.
SDN 1 PORIS : Ayahnya rizki hr senin bsk semester ya.
Orang tua Siswa : Buku paket itu dari sekolahan apa beli di luar
SDN 1 PORIS : Dari sekolah lgsung,beli desekolah ma ibu ria,wali kelas.
Orang Tua siswa : Oh gitu sm bu ria belinya trmksh ya atas infonya.
SDN 1 PORIS : Sama2.
Bukti Percakapan Via Whatsapp |
"Hari Senin pagi (15/10/2018) saya datang ke sekolah nemuin ibu R, saya tanyakan berapa harga bukunya, R bilang 73 ribu, lalu saya bilang ke dia, kalau saya bayar saya minta bukti pembayaran ya, R nya menolak, katanya di sini tidak ada bukti pembayaran pak, kalau mau, beli aja buku paket di luar, nah, bakal di kasih tuh bukti pembelian bukunya," ucap Endang sambil menirukan ucapan R.
Ketika di tanya soal apakah buku pelajaran di tanggung dari anggaran dana BOS oleh orang tua murid, R menjawab kalau anggaran dana BOS itu tidak mencukupi.
"Bukannya buku pelajaran itu di tanggung dari anggaran dana BOS ya bu ? R menjawab kalau anggaran dana BOS yang kami terima itu tidak cukup pak," Lanjut orang tua murid.
Menurut Kepala Sekolah SDN Poris Gaga 01 Ibu Sri ketika di jumpai jurnalmediaindonesia.com pada Selasa pagi (16/10/2018), dirinya tidak mengetahui adanya dugaan praktik penjualan buku paket di sekolahnya, ketika di tanya keberadaan R, Sri mengatakan bahwa R sedang ada urusan di luar.
"Wah, saya belum tahu tuh, tapi gak mungkin lah sekolah menjual buku, kebetulan R lagi ada urusan di luar, nanti akan saya tanyakan," Kata Sri.
Selang beberapa menit R memberikan klarifikasinya melalui telepon kepada jurnalmediaindonesia.com mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menjual buku paket kepada siswanya, bahkan ketika jurnalmediaindonesia.com ingin bertemu untuk konfirmasi R tidak bersedia di karenakan sibuk mengajar dan tidak ada waktu.
"Tidak benar itu, saya tidak merasa menjual buku paket kepada siswa, memang siapa yang bilang gitu, maaf saya tidak ada waktu buat ketemu karena saya sibuk mengajar," kata R melalui telepon seluler.
Ketika hal tersebut akan di konfirmasikan ke Kepala Dikdas Kota Tangerang Bpk Abduh, melalui stafnya mengatakan dirinya sedang tidak berada di kantornya melalui telepon kepada jurnalmediaindonesia.com.
Team/jmi-tangerang/red
0 komentar :
Posting Komentar