Dua orang petugas mengamati kondisi Kawah Sileri usai letupan, di Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Minggu (2/7). |
"Gempa yang berpusat di koordinat 7,35 lintang selatan dan 109,92 bujur timur atau di darat berjarak 14 kilometer arah tenggara Dieng dengan kedalaman 9 kilometer tersebut terjadi pada pukul 06.23 WIB," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie.
Ia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Gempa tersebut dirasakan oleh sebagian masyarakat di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara.
"Berdasarkan hasil pemantauan kami hingga pukul 08.30 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan," kata Setyoajie.
Dia mengakui struktur tanah di sekitar Dataran Tinggi Dieng sangat rentan terhadap guncangan yang disebabkan gempa, sehingga mengakibatkan kerusakan bangunan meskipun kekuatannya di bawah 5 SR seperti yang terjadi pada tahun 2013.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Saat dihubungi secara terpisah, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bambang Giat Gunawan mengatakan berdasarkan pengamatan visual, gempa yang terjadi pada hari Sabtu (13/10), pukul 06.23 WIB, tidak berdampak pada peningkatan aktivitas sejumlah kawah di sekitar Dataran Tinggi Dieng.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan Pos PGA Dieng, pusat gempa tersebut diperkirakan berada di dekat Gunung Pangonan.
"Dari visual, tidak ada perubahan, Kawah Sileri masih normal. Kawah yang lokasinya agak dekat dengan Gunung Pangonan adalah Sikidang dan Sibanten, keduanya masih aman," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan pihaknya masih memantau perkembangan dan dampak dari gempa berkekuatan 2,4 SR di Dataran Tinggi Dieng.
Menurut dia, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pos PGA Dieng dan Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara terkait dengan gempa tersebut.
"Hingga saat ini (pukul 09.20 WIB), kami belum menerima laporan dari para kepala desa di sekitar Dataran Tinggi Dieng terkait dengan kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan oleh gempa. Teman-teman sukarelawan juga turut memantau perkembangan di lapangan," katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang bermukim di Dataran Tinggi Dieng agar tetap tenang karena gempa bumi tersebut bukan gempa vulkanik melainkan gempa tektonik lokal.
0 komentar :
Posting Komentar