Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan |
Anies mengakui, rusun milik (rusunami) DP Rp 0 memang tidak bisa dicicil oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau berpenghasilan di bawah UMP. Meski demikian, dia memiliki solusi lain yakni akan ada rusun sewa (rusunawa) yang akan dibangun DKI.
"Karena memang menggunakan skema perbankan yang ada proporsi penghasilan tidak boleh semuanya dipakai untuk mencicil," kata Anies di kawasan Tangsel, Rabu (17/10).
"Oleh karena itu bagi mereka yang di bawah UMP programnya adalah menyewa untuk memiliki rusunawa, di mana mereka menyewa nanti setelah digunakan selama 20 tahun maka rumah susun itu bisa menjadi miliknya. Statusnya sewa beli," kata Anies.
Sementara itu, Dinas Perumahan DKI mengatakan telah ada 14.624 orang warga yang masuk ke dalam daftar tunggu untuk dapat menyewa rusunawa DKI, sedangkan saat ini baru ada 9.430 unit rusunawa baru yang siap huni.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti pun meminta warga yang sudah masuk daftar tunggu untuk mendaftar ulang.
"Jadi, silakan warga yang sudah memohon rusun sejak 2013 untuk registrasi ulang," tambah dia.
Adapun sayarat dasar yang harus dipenuhi adalah KTP DKI Jakarta dan Kartu Keluarga, buku nikah, NPWP, dan surat keterangan belum mempunyai rumah. Tarif sewa per bulan rusun adalah Rp 765.000 per bulan, kecuali Rusunawa K.S Tubun dan Rawabuaya yakni Rp 1,5 juta per bulan.
Berikut daftar rusun yang tersedia:
1. Rusunawa BLK Pasar Rebo sebanyak 346 unit
2. Rusun Nagrak sebanyak 3.570 unit
3. Rusun Rorotan sebanyak 1.020 unit
4. Rusun Semper sebanyak 233 unit
5. Rusun K.S Tubun sebanyak 524 unit
6. Rusun Rawa Buaya sebanyak 778 unit
7. Rusun Pulogebang Penggilingan sebanyak 636 unit
8. Rusun Penggilingan sebanyak 1.530 unit
9. Rusun Pulogebang sebanyak 255 unit
10. Rusun Rawa Bebek sebanyak 255 unit
mrd/jmi/red
0 komentar :
Posting Komentar