RSUD Embung Fatimah |
Bagaimana cara nya untuk sembuh dari penyakit walaupun diperiksa berjam-jam oleh dokter penyakit dalam ketika pasien mau mengambil obat hasil diagnosa dokter namun obat di Apotik rumah sakit tidak ada.
Ketika pasien menanyakan bagaimana kewajiban bapak sebagai aparat negara kami diminta untuk patuh membayar BPJS sementara masyarakat tidak disediakan obat dirumah sakit.
Selain itu salah seorang pegawai rumah sakit juga berkata tidak sopan, menurut pasien, "Kalau begini bisa mati orang yang sakit pak, jadi kalau urusan kematian itu bukan urusan saya kata dia."
Bagaimana tidak orang sakit diperiksa namun tak disediakan obat nya apa tidak bisa mati, apa gunanya di periksa.
Seorang petugas rumah sakit meminta nomor telfon pasien dengan mengatakan nanti saya menghubungi pak (Rialdi) sebagai pengadaan obat dirumah sakit Embung Fatimah.
Tepat nya tgl 11/5/2018 hari pertama kontrol pasien bersih keras meminta obat nya, lalu pihak apotik mengarahkan mengadap Bpk Rialdi kepala bagian pengadaan obat. Lalu Bpk Rialdi menelfon bagian obat menanyakan apa masih ada ? Maka diberikan lah obat itu.
Konrol ke 2 tepat nya tgl 15/5/2018 berselang satu minggu pasien bersih keras tidak dikasih obat nya dari 4 macam obat satu yang dikasih tiga lagi tak ada pasien diminta untuk membeli di apotik sendiri sementara pasien rujukan BPJS alam sehat. Jadi permainan apa lagi? apakah harus bersih keras lagi baru obat diberikan ?
Setelah oknum pegawai itu diduga mengertak 2 pasien dan memfoto-foto pasiennya. Apakah pelayanan rumah sakit Embung Fatimah Batam sudah tidak profesional lagi ? kami masyarakat merasa keberatan atas pelayanan tersebut.
ASRIADI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar