JAKARTA, JMI - Kementerian Perindustrian RI dan Dewan Riset Nasional untuk Ekonomi, Kemanusiaan, dan Ilmu Sosial (National Research Council for Economic, Humanities, and Social Sciences/NRC) Korea Selatan sepakat berkolaborasi untuk menyukseskan penerapan revolusi industri 4.0.
"Kemitraan ini sebagai tanda bahwa Indonesia dan Korea memiliki hubungan diplomatik yang sangat erat dan ingin terus dilanjutkan dalam rangka sama-sama membangun pertumbuhan ekonomi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Kesepakatan itu ditandatangani melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Menperin RI Airlangga Hartarto dan Chairman NRC Kyoung Ryung Seong, yang turut disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae-in, di Seoul, Korsel, Senin (10/9/2018).
Airlangga menjelaskan tujuan MoU tentang aktivitas kerja sama industri 4.0 tersebut antara lain melaksanakan kegiatan penelitian bersama, pertukaran untuk pendidikan, pembentukan jejaring antara para ahli dan profesional di masing-masing negara, serta membuka peluang proyek kerja sama.
"Jadi, kami akan membangun kerangka kerja sama yang sistematis dan saling menguntungkan untuk mendukung pengembangan implementasi industri 4.0," tuturnya.
Memorandum ini berlaku selama lima tahun setelah ditandatangani.
Airlangga juga menegaskan Pemerintah Indonesia telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai agenda nasional dan strategi kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat.
Salah satu program prioritasnya adalah membangun ekosistem inovasi.
"Inovasi dapat dihasilkan dari kegiatan riset dan pemanfaatan teknologi. Dengan inovasi, daya saing industri nasional akan lebih kompetitif di kancah global," jelasnya.
Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong pembangunan pusat inovasi industri di dalam negeri, pengoptimalan regulasi dan fasilitas insentif fiskal, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.
ANT/JMI/RED
"Kemitraan ini sebagai tanda bahwa Indonesia dan Korea memiliki hubungan diplomatik yang sangat erat dan ingin terus dilanjutkan dalam rangka sama-sama membangun pertumbuhan ekonomi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Kesepakatan itu ditandatangani melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Menperin RI Airlangga Hartarto dan Chairman NRC Kyoung Ryung Seong, yang turut disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae-in, di Seoul, Korsel, Senin (10/9/2018).
Airlangga menjelaskan tujuan MoU tentang aktivitas kerja sama industri 4.0 tersebut antara lain melaksanakan kegiatan penelitian bersama, pertukaran untuk pendidikan, pembentukan jejaring antara para ahli dan profesional di masing-masing negara, serta membuka peluang proyek kerja sama.
"Jadi, kami akan membangun kerangka kerja sama yang sistematis dan saling menguntungkan untuk mendukung pengembangan implementasi industri 4.0," tuturnya.
Memorandum ini berlaku selama lima tahun setelah ditandatangani.
Airlangga juga menegaskan Pemerintah Indonesia telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai agenda nasional dan strategi kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat.
Salah satu program prioritasnya adalah membangun ekosistem inovasi.
"Inovasi dapat dihasilkan dari kegiatan riset dan pemanfaatan teknologi. Dengan inovasi, daya saing industri nasional akan lebih kompetitif di kancah global," jelasnya.
Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong pembangunan pusat inovasi industri di dalam negeri, pengoptimalan regulasi dan fasilitas insentif fiskal, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.
ANT/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar