JAKARTA, JMI - Penyuluhan keselamatan pelayaran bagi pemilik kapal tradisional pulau seribu dan nelayan muara Angke Bimbingan teknis (Bimtek). Kementrian perhubungan , Dirjen Hubla Ir. R. Agus H. Purnomo dan Ksop kelas V muara Angke Capten Mardiantika sanggur berikan bimbingan teknis terhadap pemilik kapal tradisional, di hotel Aston Pluit Penjaringan Jakarta Utara, Rabu (07/08/18) Selama tiga hari terhitung (07,08,09) September 2018.
Untuk meningkatkan implementasi pengoperasian kapal tradisional kementrian perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Laut dan diteruskan ke KSOP kelas V bekerja sama dengan BP2IP Tangerang untuk pelaksanaan memberikan penyuluhan tentang keselamatan berlayar surat keterangan kecakapan (SKK) Basic Safety Training (BST) dan buku pelaut bagi Nahkoda dan anak buah kapal penumpang nelayan yang berada di pelabuhan kali adem.
Dalam kegiatan Bimtek tersebut di buka oleh Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Ir. R. Agus H. Purnomo. Bimbingan teknis itu di ikuti oleh delapan puluh peserta pemilik kapal tradisional serta Manager pengelolah PT Samudera Sumber Artha (SSA) Bapak Murtado. Dalam menghadiri Bimtek dalam penjelasan yang di berikan oleh Dirjen Perhubungan Laut Ir. R. Agus H. Purnomo menjelaskan pentingnya keselamatan bagi seluruh awak kapal serta penumpang maka dari itu diadakan Bimtek ini untuk menjelaskan pelayanan operasi kapal, secara sistematis dengan melakukan monitoring yang berkelanjutan metode kontrol pengoperasian kapal yang aman dapat dilakukan terus mulai dari keberangkatan hingga tiba di tempat tujuan akan di paparkan dalam kegiatan Bimtek ini tegasnya.
Kemudian Kasyahbandaran Otoritas Pelabuhan Muara Angke (KSOP) captain Mardiantika sanggur M.Mtr, "Bimbingan teknis keselamatan pelayaran di laut harus benar benar kita sikapi dengan baik alat keselamatan bagi penumpang juga harus standbay demi keamanan dan kenyamanan penumpang wisatawan pulau seribu.
Dalam penjelasan acara kegiatan bimtek pemilik kapal tradisional Pelabuhan kali adem untuk dapat mengikuti bimbingan teknis Surat Keterangan Kecakapan (SKK) Basic Safety Training (BST) buku pelaut para nahkoda diminta untuk melengkapi pendaftaran dengan biodata seperti ijasah minimal sekolah dasar, kartu tanda penduduk (KTP) kartu keluarga (KK) surat keterangan sehat dari dokter, surat keterangan tidak mampu.
Galih seksi ukur kapal Katanya dalam surat edaran pemberitahuan, Manajemen keselamatan kapal tradisional penempatan muatan penumpang memperhatikan ketentuan stabilitas kapal terus keadaan cuaca tersedianya alat pemadam kebakaran alat keselamatan dokumen kapal lengkap termasuk manifase sesuai kapasitas kapal, dilengkapi komunikasi (radio) tidak beroperasi dimalam hari penggunaan lifejacket selama perjalanan itu semua diuraikan bagi kapal tradisional GT- 35 serta tidak membuang sampah di laut demi kelestarian lingkungan.
Dalam penyampaian ke para peserta yang hadir kita juga harus tau batas batasan ukuran kapal serta maksimal penampungan untuk para penumpang agar tidak berlebihan agar kapal beroperasi dengan baik.
Menurut Murtaddo pengelolah kapal tradisional PT.SSA Dengan adanya Bimbingan teknis (Bimtek) yang diadakan oleh kementrian perhubungan melalui dirjen Hubla iru sangat membantu untuk para pemilik kapal yang semula tidak mengetahui jadi mengetahui prosedur serta tahapan tahapan prosedur serta aturan aturan standar nasional kapal laut ilmu yang didapat jadi sangat bermanfaat bagi mereka yang hadir seperti penggunaan lifejacket, penggunaan alat pemadam kebakaran kesiapan untuk keadaan darurat jika terjadi hal yang tidak di inginkan selama perjalanan.
Menurut pemilik kapal tradisional bagus ya untuk menambah pengetahuan bagi pemilik kapal dengan adanya bimbingan teknis ini yang diuraikan seperti pengurusan surat surat kapal dan masih banyak materi yang kita dapat serta fasilitas yang tersedia juga sangat baik yang kita dapat," tutup Abraham pemilik kapal dolpin pulau harapan saat di hubungi via seluler.
YON/JMI/RED
Untuk meningkatkan implementasi pengoperasian kapal tradisional kementrian perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Laut dan diteruskan ke KSOP kelas V bekerja sama dengan BP2IP Tangerang untuk pelaksanaan memberikan penyuluhan tentang keselamatan berlayar surat keterangan kecakapan (SKK) Basic Safety Training (BST) dan buku pelaut bagi Nahkoda dan anak buah kapal penumpang nelayan yang berada di pelabuhan kali adem.
Dalam kegiatan Bimtek tersebut di buka oleh Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Ir. R. Agus H. Purnomo. Bimbingan teknis itu di ikuti oleh delapan puluh peserta pemilik kapal tradisional serta Manager pengelolah PT Samudera Sumber Artha (SSA) Bapak Murtado. Dalam menghadiri Bimtek dalam penjelasan yang di berikan oleh Dirjen Perhubungan Laut Ir. R. Agus H. Purnomo menjelaskan pentingnya keselamatan bagi seluruh awak kapal serta penumpang maka dari itu diadakan Bimtek ini untuk menjelaskan pelayanan operasi kapal, secara sistematis dengan melakukan monitoring yang berkelanjutan metode kontrol pengoperasian kapal yang aman dapat dilakukan terus mulai dari keberangkatan hingga tiba di tempat tujuan akan di paparkan dalam kegiatan Bimtek ini tegasnya.
Kemudian Kasyahbandaran Otoritas Pelabuhan Muara Angke (KSOP) captain Mardiantika sanggur M.Mtr, "Bimbingan teknis keselamatan pelayaran di laut harus benar benar kita sikapi dengan baik alat keselamatan bagi penumpang juga harus standbay demi keamanan dan kenyamanan penumpang wisatawan pulau seribu.
Dalam penjelasan acara kegiatan bimtek pemilik kapal tradisional Pelabuhan kali adem untuk dapat mengikuti bimbingan teknis Surat Keterangan Kecakapan (SKK) Basic Safety Training (BST) buku pelaut para nahkoda diminta untuk melengkapi pendaftaran dengan biodata seperti ijasah minimal sekolah dasar, kartu tanda penduduk (KTP) kartu keluarga (KK) surat keterangan sehat dari dokter, surat keterangan tidak mampu.
Galih seksi ukur kapal Katanya dalam surat edaran pemberitahuan, Manajemen keselamatan kapal tradisional penempatan muatan penumpang memperhatikan ketentuan stabilitas kapal terus keadaan cuaca tersedianya alat pemadam kebakaran alat keselamatan dokumen kapal lengkap termasuk manifase sesuai kapasitas kapal, dilengkapi komunikasi (radio) tidak beroperasi dimalam hari penggunaan lifejacket selama perjalanan itu semua diuraikan bagi kapal tradisional GT- 35 serta tidak membuang sampah di laut demi kelestarian lingkungan.
Dalam penyampaian ke para peserta yang hadir kita juga harus tau batas batasan ukuran kapal serta maksimal penampungan untuk para penumpang agar tidak berlebihan agar kapal beroperasi dengan baik.
Menurut Murtaddo pengelolah kapal tradisional PT.SSA Dengan adanya Bimbingan teknis (Bimtek) yang diadakan oleh kementrian perhubungan melalui dirjen Hubla iru sangat membantu untuk para pemilik kapal yang semula tidak mengetahui jadi mengetahui prosedur serta tahapan tahapan prosedur serta aturan aturan standar nasional kapal laut ilmu yang didapat jadi sangat bermanfaat bagi mereka yang hadir seperti penggunaan lifejacket, penggunaan alat pemadam kebakaran kesiapan untuk keadaan darurat jika terjadi hal yang tidak di inginkan selama perjalanan.
Menurut pemilik kapal tradisional bagus ya untuk menambah pengetahuan bagi pemilik kapal dengan adanya bimbingan teknis ini yang diuraikan seperti pengurusan surat surat kapal dan masih banyak materi yang kita dapat serta fasilitas yang tersedia juga sangat baik yang kita dapat," tutup Abraham pemilik kapal dolpin pulau harapan saat di hubungi via seluler.
YON/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar