JAKARTA, JMI -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan produksi pertanian terus meningkat setiap tahun. Kepala Badan Ketahanan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, dengan produksi tersebut, keutuhan pangan terutama beras tercukupi.
“Beberapa produksi pertanian meningkat, eksporpangan juga meningkat,” kata Agung yang mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam Rountable Ketahanan Pangan Nasional 2019 di Menara Kadin Indonesia, Senin (24/9).
Agung menambahkan, Kementan juga sedang mengembangkan potensi pangan lokal yang berlimpah, diantaranya mengembangkan tepung lokal, terutama sagu. "Untuk mewujudkan ketahanan pangan, saat ini kami sedang memproses kebijakan penggunaan tepung lokal sebesar 10%. Jadi setiap impor terigu harus dicampur tepung local 10%," ujar Agung.
Ketua KADIN, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, luas Indonesia hanya 1/3 yang berupa daratan, dan 30% diantaranya bisa digunakan untuk pangan.
"Secara umum lahan untuk keperluan pangan sebenarnya tidak besar. Untuk itu kita harus dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin," tutur Rosan.
Sementara itu Kepala BULOG Budi Waseso mengatakan, dalam mewujudkan Ketahanan Pangan hingga kedaulatan pangan, sangat penting adanya sinergi dengan semua stakeholder.
"BULOG tidak bisa berjalan sendiri, atau pertanian berjalan sendiri. Dalam koordinasi juga diperlukan sikap untuk memajukan bangsa dan negara. Jangan menguatkan ego sektoral, sehingga koordinasi dapat merumuskan untuk memajukan bangsa," tegasnya.
Melalui pertemuan ini, diharapkan mengasilkan rumusan untuk menjadikan Indonesia berkedaulatan pangan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat.
RPB/JMI/RED
“Beberapa produksi pertanian meningkat, eksporpangan juga meningkat,” kata Agung yang mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam Rountable Ketahanan Pangan Nasional 2019 di Menara Kadin Indonesia, Senin (24/9).
Agung menambahkan, Kementan juga sedang mengembangkan potensi pangan lokal yang berlimpah, diantaranya mengembangkan tepung lokal, terutama sagu. "Untuk mewujudkan ketahanan pangan, saat ini kami sedang memproses kebijakan penggunaan tepung lokal sebesar 10%. Jadi setiap impor terigu harus dicampur tepung local 10%," ujar Agung.
Ketua KADIN, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, luas Indonesia hanya 1/3 yang berupa daratan, dan 30% diantaranya bisa digunakan untuk pangan.
"Secara umum lahan untuk keperluan pangan sebenarnya tidak besar. Untuk itu kita harus dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin," tutur Rosan.
Sementara itu Kepala BULOG Budi Waseso mengatakan, dalam mewujudkan Ketahanan Pangan hingga kedaulatan pangan, sangat penting adanya sinergi dengan semua stakeholder.
"BULOG tidak bisa berjalan sendiri, atau pertanian berjalan sendiri. Dalam koordinasi juga diperlukan sikap untuk memajukan bangsa dan negara. Jangan menguatkan ego sektoral, sehingga koordinasi dapat merumuskan untuk memajukan bangsa," tegasnya.
Melalui pertemuan ini, diharapkan mengasilkan rumusan untuk menjadikan Indonesia berkedaulatan pangan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat.
RPB/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar