Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengayuh sepeda yang digunakan atlet berlatih |
Usai memberikan sambutan, Anies melakukan prosesi potong pita. Selanjutnya ia menjajal lintasan sepeda bersama beberapa atlet. Memakai seragam KDH putih dan properti bersepeda, Anies melakukan beberapa kali putaran.
JIV diselesaikan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mendukung Asian Games 2018. Fasilitas ini diklaim sejajar dengan velodrome- velodrome terbaik internasional bersertifikasi UCI (Union Cycliste Internationale).
JIV merupakan venue olahraga berstandar internasional kedua yang dikembangkan Jakpro. Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta meresmikan "Jakarta International Equestrian Park” (JIEP).
Pekerjaan monumental dari BUMD Jakarta ini dituntaskan pada bulan Mei 2018 dalam kurun waktu 21 bulan atau lebih cepat dari target 2 tahun, sebagai pelaksanaan mandat Keputusan Presiden No.2/2016 serta Pergub No.172/2016.
"JIV dipersembahkan untuk memacu prestasi atlet Indonesia sekaligus menjadi kebanggaan bangsa. Kita memiliki velodrome dengan rating tertinggi bersertifikasi global yang siap digunakan untuk pertandingan-pertandingan balap sepeda sekelas olimpiade," ungkap Dirut PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryoto, pada acara Peresmian JIV.
Lebih dari sarana olah raga, JIV dipersiapkan sebagai wahana terbesar komunitas pecinta bersepeda dan fasilitas publik dengan visi keberlanjutan sebuah kota untuk manusia (sustainable city).
Arsitektur dan konstruksi JIV menggunakan konsep ramah lingkungan. Trek balap sepeda ini, memiliki lingkar dengan panjang 250 meter dan lebar track 7 meter.
Kapasitas daya tampung penonton hingga 3.000 orang. Kayu lintasan merupakan material terpenting yang menjadikan velodrome ini disebut sebagai terbaik di Asia.
Jakpro berkolaborasi dengan WIKA Gedung selaku anak usaha WIKA sebagai kontraktor pelaksana bersama ES Global. Mott MacDonald sebagai konsultan struktur & elektrikal serta COX Architects sebagai konsultan perencana.
JIV menggunakan dana Rp 665 miliar, merupakan proyek penugasan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Jakpro, dibangun di atas lahan seluas 5,5 hektar dengan luas bangunan 1,6 hektar.
RPB/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar