Prajurit TNI Terus Bersihkan Reruntuhan Rumah Korban Gempa di Lombok |
"Para pengungsi yang ada di bukit-bukit mulai turun dan bergabung dengan TNI Polri untuk membersihkan rumah masing-masing dan juga perekonomian sudah mulai hidup dengan pasar-pasar sudah mulai menggeliat oleh para pedagang dan juga hewan kurban sudah mulai ramai," ujarnya di Posko Lapangan Supersemar Tanjung, Lombok Utara, Jumat (17/8).
Rizal menyampaikan, Posko PDB sejak beberapa hari lalu telah melakukan proses rehabilitasi dengan pembongkaran dan pembersihan rumah-rumah yang rusak dengan skala prioritas di sepanjang jalan protokol di wilayah Pemenang, Tanjung di Lombok Utara, dan Gunungsari di Lombok Barat, maupun di tempat- lain. Ia menyebutkan, masa tanggap darurat ditetapkan sampai 25 Agustus setelah ada penambahan sebanyak 14 hari dari 11 Agustus 2018.
"Namun untuk proses pembongkaran dan pembersihan rumah akan tetap berlanjut mengingat masyarakat tidak akan mampu membongkar rumahnya sendiri," lanjutnya.
Rizal menjelaskan, dana stimulan pembangunan rumah masing-masing korban, sudah disiapkan pemerintah melalui BNPB dengan ketentuan Rp 50 juta untuk rusak berat dan rusak ringan sebesar Rp 25 juta dengan bentuk bangunan sesuai rekomendasi dari PUPR yaitu bangunan tahan gempa. Dansatgas PDB juga menjelaskan terkait dengan rencana pembuatan hunian sementara (Huntara) sebanyak 400 unit dibatalkan berdasarkan hasil koordinasi bersama BNPB.
"Hasil koordinasi dengan BNPB untuk Huntara prosesnya agak lama, namun akan diberikan dan dibuatkan tenda di samping rumah yang akan dibongkar atau dibangun kembali yang isinya bisa memuat satu keluarga (empat atau lima orang) sehingga bisa menjaga aset mereka saat membangun," kata dia.
Rizal juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memperkeruh suasana dengan pernyataan yang tidak etis sehingga akan menciptakan suasana yang tidak kondusif. "Kita berharap terciptanya Lombok bangkit dan maju kembali," katanya menambahkan.
Kerusakan akibat gempa yang melanda Pulau Lombok, NTB pada Ahad (5/8) menyisakan banyaknya bangunan yang rusak. Menurut data terbaru Pos Utama Tanggap Darurat Bencana Gempa Kabupaten Lombok Barat (Lobar) pada Jumat (17/08), sebanyak 54.497 rumah rusak, dengan kategori rusak berat sebanyak 21.237 unit, rusak sedang sebanyak 14.547 unit, dan rusak ringan dengan 18.713 unit.
Besarnya tingkat kerusakan terutama untuk rusak berat dan sedang, akhir-akhir ini menjadi materi pokok perencanaan oleh Pos Utama untuk segera dibersihkan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Lobar ditugaskan membantu Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) untuk menyediakan alat berat yang akan dipergunakan untuk membersihkan puing-puing bangunan tersebut.
Sekretaris Daerah Lobar yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, Taufiq mengarahkan, segera mendapatkan lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi area pembuangan material afkiran rumah-rumah yang hancur. "Segera buat perencanaan lokasi sehingga alat berat bila sudah siap bisa langsung dikerahkan. Sesudah itu kita langsung pada tahap penyiapan hunian dementara (Huntara)," ujar Taufiq di Lobar, NTB, Jumat (17/8).
RPB/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar