WAISAI, JMI - Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat mengajak masyarakat melakukan aksi bersih - bersih laut di pantai Saonek Monde hingga Pelabuhan Waisai, Sabtu (19/8/18).
Aksi ini diharapkan dapat mengurangi sampah yang mencemari lautan.
Pembesihan pantai dihadiri oleh perwakilan Bupati Raja Ampat Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Saiful Sangaji, Kadis Pariwisata, Yusdi Lamatenggo, S. Pi. M. Si, Kabag Humas, Pajo, Kadis Perhubungan, Becky Rahawarin dan sejumlah komunitas lain.
Selain melakukan pembersihan di pesisir pantai, kegiatan pembersihan itu juga dilakukan di bawah laut.
Selain itu, terlihat juga salah seorang turis wisatawan turun ke laut mengumpulkan sampah - sampah berupa plastik.
Dalam sambutannya, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati, SE, yang diwakili Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan, Saiful Sangaji mengatakan, permasalahan sampah laut merupakan isu global yang harus segera diatasi.
Perlu diketahui bahwa sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, 3, 2 juta per ton di antaranya merupakan sampah plastik yang sebagian besar masuk ke laut.
Apabila tidak segera ditanggulangi, Word Economi Forum memprediksi di tahun 2050 akan lebih banyak sampah di laut dibandingkan ikan.
Sampah plastik dapat ditemukan dari berbagai tubuh biota seperti paus, lumba - lumba, penyu, dan ikan komersil lainnya.
Dari sisi estetika, sampah plastik sangat mengganggu dan merupakan ancaman serius dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan alam.
“Sampah plastik akan menutupi, mematahkan dan menyebabkan kematian terumbu karang. Seperti kita ketahui terumbu karang merupakan rumah bagi ikan dan habitat lainnya di dalam laut, ” kata AFU
Dalam rangka memperingati HUT Ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2018, dan menyongsong penyelenggaraan OUR OCEAN CONFERENCE (OOC), Mentri Kelautan dan Perikanan RI, membuat gebrakan dan kebijakan dalam melestarikan sumber daya alam hayati laut dan pesisir, dengan menyelenggarakan, “Gerakan Bersih Pantai dan Laut”, yang dilaksanakan di 73 titik pantai dan laut diseluruh indonesia.
“Laut bersih, laut yang sehat, akan menjadi sumber pangan generasi ke generasi,” ujarnya.
AFU juga mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, yang telah memilih Raja Ampat salah satu lokasi gerakan bersih pantai dan laut.
Ia berharap, gerakan muliah seperti ini akan terus berkelanjutan, sehingga dapat memberikan cotoh nyata kepada seluruh masyarakat, agar senantiasa memberikan dukungan, baik waktu, tenaga maupun pikiran untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang kaya, unik dan khas ini.
“Mari kita semua bekerja dan berkarya, menjaga alam Raja Ampat sebagai titipan Tuhan,” harapnya.
DW/JMI/RED
Aksi ini diharapkan dapat mengurangi sampah yang mencemari lautan.
Pembesihan pantai dihadiri oleh perwakilan Bupati Raja Ampat Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Saiful Sangaji, Kadis Pariwisata, Yusdi Lamatenggo, S. Pi. M. Si, Kabag Humas, Pajo, Kadis Perhubungan, Becky Rahawarin dan sejumlah komunitas lain.
Selain melakukan pembersihan di pesisir pantai, kegiatan pembersihan itu juga dilakukan di bawah laut.
Selain itu, terlihat juga salah seorang turis wisatawan turun ke laut mengumpulkan sampah - sampah berupa plastik.
Dalam sambutannya, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati, SE, yang diwakili Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan, Saiful Sangaji mengatakan, permasalahan sampah laut merupakan isu global yang harus segera diatasi.
Perlu diketahui bahwa sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, 3, 2 juta per ton di antaranya merupakan sampah plastik yang sebagian besar masuk ke laut.
Apabila tidak segera ditanggulangi, Word Economi Forum memprediksi di tahun 2050 akan lebih banyak sampah di laut dibandingkan ikan.
Salah seorang turis wisatawan turut serta mengumpulkan sampah plastik di pantai Waisai, Raja Ampat. |
Dari sisi estetika, sampah plastik sangat mengganggu dan merupakan ancaman serius dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan alam.
“Sampah plastik akan menutupi, mematahkan dan menyebabkan kematian terumbu karang. Seperti kita ketahui terumbu karang merupakan rumah bagi ikan dan habitat lainnya di dalam laut, ” kata AFU
Dalam rangka memperingati HUT Ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2018, dan menyongsong penyelenggaraan OUR OCEAN CONFERENCE (OOC), Mentri Kelautan dan Perikanan RI, membuat gebrakan dan kebijakan dalam melestarikan sumber daya alam hayati laut dan pesisir, dengan menyelenggarakan, “Gerakan Bersih Pantai dan Laut”, yang dilaksanakan di 73 titik pantai dan laut diseluruh indonesia.
“Laut bersih, laut yang sehat, akan menjadi sumber pangan generasi ke generasi,” ujarnya.
AFU juga mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, yang telah memilih Raja Ampat salah satu lokasi gerakan bersih pantai dan laut.
Ia berharap, gerakan muliah seperti ini akan terus berkelanjutan, sehingga dapat memberikan cotoh nyata kepada seluruh masyarakat, agar senantiasa memberikan dukungan, baik waktu, tenaga maupun pikiran untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang kaya, unik dan khas ini.
“Mari kita semua bekerja dan berkarya, menjaga alam Raja Ampat sebagai titipan Tuhan,” harapnya.
DW/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar