LOGAS TANAH DARAT, JMI –Entah bagaimana nasib masyarakat yang lahan perkebunan mereka diduduki oleh BRI AGRO ini. Lepas dari mulut harimau masuk kemulut buaya. Inilah kata pepatah yang cocok untuk mereka dapatkan saat ini.
Bagaimana tidak demikian, sudah bertahun-tahun yang lalu konflik lahan ini berlangsung ,tetapi sampai saat ini belum ada penyelesaian yang sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara kita ini. Masyarakat resah dan mulai timbul rasa amarah nya. Kenapa mereka saat ini memburu lahan perkebunan masyarakat ini. Apa dikarenakan sudah menjadi lahan uang mereka memburu dan mengorbankan orang-orang yang lemah ?
Subagiono, Jon Simamora serta Anjarwati ( Sarianto ) adalah beberapa orang yang lahan perkebunannya dikuasai oleh oknum-oknum yang merasa mempunyai kekuasaan dan kebal hukum. Tapi mereka tidak berputus asa dalam hal ini. Saat mereka ditemui oleh redaksi JMI Riau, mereka menjelaskan ini semua telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Sudah banyak konflik dan anarkis diarea lahan perkebunan ini. Pembakaran barak-barak, kendaraan, sampai ada korban yang mati sia-sia. Apakah konflik ini akan berakhir ?atau sebaliknya semakin meruncing dan akan mengakibatkan bertambahnya korban-korban yang tidak kita inginkan bersama.
Saya akan memperjuankan ha katas lahan perkebunan saya ini. Saya menanam serta merawatnya sudah banyak berkoban, dan sekarang seenaknya saja oknum-oknum tersebut mengaku-akui lahan perkebunan kami ini adalah milik mereka ucap slah seorang dari warga. Kalaupun ini harus memakan korban kembali, kami siap untuk itu ucapnya tegas. Kami (redaksi ) sangat prihatin dengan nasib mereka. Sebagai Kepala Perwakilan Koran dan LBH Jurnal Media Indonesia, kami juga akan berusaha membantu untuk menyelesaikan konflik-konflik atas lahan perkebunan masyarakat ini. Baik itu di daerah maupun di Redaksi Pusat di Jakarta, Koran dan LBH Jurnal Media Indonesia siap membantu masyarakat yang awam hukum untuk mendampingi mereka sebagai Bantuan Hukum dan Lawyer nya.
ERIKA/TEAM JMI RIAU/RED
Bagaimana tidak demikian, sudah bertahun-tahun yang lalu konflik lahan ini berlangsung ,tetapi sampai saat ini belum ada penyelesaian yang sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara kita ini. Masyarakat resah dan mulai timbul rasa amarah nya. Kenapa mereka saat ini memburu lahan perkebunan masyarakat ini. Apa dikarenakan sudah menjadi lahan uang mereka memburu dan mengorbankan orang-orang yang lemah ?
Subagiono, Jon Simamora serta Anjarwati ( Sarianto ) adalah beberapa orang yang lahan perkebunannya dikuasai oleh oknum-oknum yang merasa mempunyai kekuasaan dan kebal hukum. Tapi mereka tidak berputus asa dalam hal ini. Saat mereka ditemui oleh redaksi JMI Riau, mereka menjelaskan ini semua telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Sudah banyak konflik dan anarkis diarea lahan perkebunan ini. Pembakaran barak-barak, kendaraan, sampai ada korban yang mati sia-sia. Apakah konflik ini akan berakhir ?atau sebaliknya semakin meruncing dan akan mengakibatkan bertambahnya korban-korban yang tidak kita inginkan bersama.
Saya akan memperjuankan ha katas lahan perkebunan saya ini. Saya menanam serta merawatnya sudah banyak berkoban, dan sekarang seenaknya saja oknum-oknum tersebut mengaku-akui lahan perkebunan kami ini adalah milik mereka ucap slah seorang dari warga. Kalaupun ini harus memakan korban kembali, kami siap untuk itu ucapnya tegas. Kami (redaksi ) sangat prihatin dengan nasib mereka. Sebagai Kepala Perwakilan Koran dan LBH Jurnal Media Indonesia, kami juga akan berusaha membantu untuk menyelesaikan konflik-konflik atas lahan perkebunan masyarakat ini. Baik itu di daerah maupun di Redaksi Pusat di Jakarta, Koran dan LBH Jurnal Media Indonesia siap membantu masyarakat yang awam hukum untuk mendampingi mereka sebagai Bantuan Hukum dan Lawyer nya.
ERIKA/TEAM JMI RIAU/RED
0 komentar :
Posting Komentar