Mahluk hidup yang berada disekitar sungai Langsat tersebut akan banyak yang mati dan buaya-buaya akan keluar dari sarang mereka. Jika arus tidak banjir pihak perusahaan membuang limbah mereka dengan cara mengalirkan ke lahan-lahan orang tertentu yang menggunakan saluran pipa nya dengan menggali di Jl. Poros Pemda tepatnya di desa muara langsat. Sementara pihak perusahaan ini membuat saluran pipa tanpa ada konfirmasi dengan masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah ke Kabupaten Kuatan Singingi.
Ini sungguh tidak dibenarkan, demi kepentingan sendiri PT.Citra Riau Sarana bertindak dan berbuat sesuka hatinya saja ungkap Narasumber yang dapat dipercaya. Lahan masyarakat tersebut menjadi rusak dan terjadi longsor di sekitar aliran Pipa Siluman tersebut. Saluran pipa Limbah yang dialirkan sering mengalami kebocoran di beberapa titik. Setiap ada kebocoran selalu membuat keresahan dan pertikaian antara masyarakat dengan perusahaan. Diharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi khususnya Dinas Lingkungan Hidup bertindak tegas dalam hal ini. Kalau tidak ini akan berlarut-larut dan akan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan Pabrik Kelapa Sawit yang akan mengikuti jejak PT.Citra Riau Sarana tersebut.
Saat ini, suasana Desa Muara Langsat tidak seperti beberapa tahun silam, yang bebas dari Hama Lalat yang begitu banyak disetiap rumah penduduk sekitar lokasi Pabrik Kelapa sawit. Ini tidak asing lagi seperti waktu tim Koran JMI meninjau kelapangan.ini juga dibenarkan oleh beberapa tokoh masyarakat Desa Muara Langsat dan Desa Sukaraja. Tetapi mau diapakan lagi, Perusahaan berkuasa dan dilindungi oleh oknum-oknum tertentu yang berkepentingan ujar nya. Apa tindakan yang akan diambil oleh Pemerintah kita ? Baik di Daerah maupun tingkat Provinsi.
TEAM RIAU/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar